JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mendorong pengembangan tiga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sebagai langkah strategis untuk menggerakkan ekonomi daerah.
Ketiga PPI tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal, mengatakan bahwa PPI Hamadi di Kota Jayapura, PPI Depapre di Kabupaten Jayapura, dan PPI Fandoi di Kabupaten Biak Numfor akan menjadi fokus utama pengembangan pada 2025.
Ketiganya dipilih karena memiliki infrastruktur awal dan letak strategis untuk mendukung aktivitas perikanan tangkap.
”Ketiga pelabuhan ini sudah mulai menunjukkan geliatnya. Kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber PAD sekaligus membuka lapangan kerja di sektor perikanan,” kata Iman.
Ia menjelaskan, pengembangan pelabuhan perikanan tidak hanya soal penambahan fasilitas fisik, tetapi juga penataan kawasan secara menyeluruh.
Di PPI Hamadi, misalnya, telah dibangun stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), gedung pengawas, dan sentra kuliner untuk mendukung aktivitas ekonomi nelayan dan masyarakat sekitar.
Adapun di PPI Depapre, pemerintah terus menjalin kerja sama lintas sektor agar kawasan itu menjadi daya tarik bagi nelayan dan investor.
Iman menyebut, wilayah pesisir Depapre memiliki potensi perikanan yang belum tergarap maksimal.
Sementara itu, pengembangan PPI Fandoi di Biak Numfor telah berlangsung dan akan diperkuat lagi agar bisa melayani lebih banyak nelayan lokal.
”Papua punya garis pantai yang panjang, tetapi belum semua wilayah memiliki pelabuhan perikanan yang memadai. Ini yang sedang kami benahi secara bertahap,” ujar Iman. ***