Sekretaris Daerah Papua TEA Herry Dosinaen meminta kepada para pedagang dan pengusaha di Papua agar jangan terlalu bermain spekulan, dengan menaikkan harga jual bahan pokok (bapok) melebihi harga eceran tertinggi (HET).Dalam waktu dekat, lanjut Sekda, pihaknya akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk bisa turun ke lapangan kemudian membuat satu instruksi supaya kenaikan barang khususnya sembako, jangan sampai tinggi sekali.
Karena hal ini akan memberatkan masyarakat,â€kata Sekda diruang kerjanya kemarin sore. Sampai hari ketiga bulan Ramadhan 1435 Hijriah, harga sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako) terus merangkak naik, di wilayah Kota Jayapura.Dari pantauan di Pasar Youtefa – Abepura, harga bawang merah yang biasanya ½ kg seharga Rp. 20 ribu. Namun saat ini ¼ kg justru seharga Rp. 20 ribu. Untuk telur ayam ras per butir harga biasa Rp. 1.500/butir saat ini naik menjadi Rp. 2.000/butir. Sedangkan untuk ayam potong sudah melonjak naik seharga Rp. 40 ribu/ekor.
Oleh karenanya, Pemprov Papua akan melakukan sidak ketersediaan sembilan bahan pokok (Sembako) dalam waktu dekat ini. “Tapi nanti kami menunggu dari Disperindag dulu,â€sambungnya. Ditambahkan, pada bulan Desember menjelang natal setahun lalu, pemerintah sudah melaksanakan sidak. Saat itu ditemukan pada salah satu gudang, banyak menyimpan makanan kadaluarsa. Barang kadaluarsa itu pun langsung dimusnahkan agar tak sampai beredar di pasaran. Pemusnahan barang kadaluarsa tersebut dipimpin langsung oleh Sekda Papua, di salah satu gudang yang berlokasi di wilayah Entrop Jayapura.