Dinas Pekerjaan Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua mengumumkan rencana pembangunan patung Tuhan Yesus di Tanjung Batu Kota Jayapura, sampai dengan saat ini masih dalam tahap penyelesaian DAD (Detail Engineering Design) atau perencanaan teknis yang menyangkut gambar teknis, RAB (biaya) rencana kerja serta syarat-syarat. Hal demikian sebagaimana diakui Kepala Bidang Cipta Karya dan Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Yan Ukago, saat memberikan keterangan kepada wartawan diruang kerjanya, Jumat (11/7). Menurutnya, saat ini pihak konsultan tengah menggabungkan konsep dari tiga juara terpilih yang menang dalam kontes sayembara nasional pembangunan patung Tuhan Yesus yang digelar sejak Tahun 2013 lalu. Ketiga juara terpilih yakni, juara pertama yang menang karena memiliki desain atau model patung yang sangat bagus. Kemudia juara kedua yang mantap pada konsep penataan lingkungan serta berujung kepada wisata rohani dan kawasan asri. Sementara juara ketiga membangun patung yang bersifat tradisional atau berbau etnik Papua.
Jadi memang tahun ini kita sudah proses lelang untuk DED. DED ini tugasnya adalah menggabungkan konsep dari ketiga juara yang ada kemudian menjadi satu gambaran pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain, DED itu isinya adalah gambar teknis yang bisa dikerjakan, kemudian RAB (biaya) serta rencana kerja dan syarat-syarat “Sehingga tugas konsultan saat ini adalah menggabungkan konsep desain juara 1-3 ini menjadi satu. Kenapa begitu, karena kita ingin hasilnya merupakan sebuah karya yang fenomenal. Dan nanti desain ini akan dipaparkan kepada Gubernur,†tuturnya. Sebelumnya, rencana pembangunan Patung Tuhan Yesus tersebut prosesnya sudah dilakukan sejak Tahun 2013 lalu dengan diawali sayembara tingkat nasional yang diikuti 16 peserta. Dari 16 desain yang masuk itu, kemudian dipilih tiga orang juara oleh 5 juri yang teridiri dari perwakilan agama, seniman, serta Ketua Ikatan Arsitek Pusat. Untuk juara pertama mendapat nilai tertinggi karena memiliki model atau gambar patung terbaik. Sementara juara dua menyangkut tentang kawasan landscape sekitarnya, yang bukan hanya patung saja tapi menawarkan tempat wisata dan museum kepada pengunjung. Sedangkan juara tiga terpilih karena ada nuansa tradisional. Ketiga pemenang kemudian dipaparkan pada tanggal 3 Desember 2013 lalu dihadapan Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP, MH.
Ditambahkan Yan Ukago, bila DED sudah bisa diselesaikan pada Tahun 2014 ini maka diharapkan proses pelepasan tanah sampai kepada pembangunannya dapat terlaksana pada Tahun 2015 mendatang. Namun demikian, Yan mengaku meski sudah rampung sudah tentu keputusan tentang pelaksanaannya akan diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Daerah (Gubernur Papua). “Jadi memang harapannya tahun ini DED bisa segera selesai dan tahun depan tergantung kebijakan pimpinan atas juga karena kita harus bicara dengan pihak adat untuk penyelesaian pembebasan tanah baru kemudian dibangun patungnyaâ€. “Sebab besar harapan dari bapak Gubernur adalah patung ini menjadi suatu simbol perdamaian di tanah Papuasebagaimana visi dari Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Karena patung ini juga harapannya menjadi patung selamat datang untuk kapal dan pesawat yang datang ke Papua. Sehingga nanti ada presentase tahap pertama dari hasil DED, lalu nanti ada dewan juri dan tim antropolog yang menilai, serta tahap kedua kalau sudah disetujui, lalu ada biaya dan selanjutnya kita serahkan keputusan ke Gubernur kapan dibangun,†tutupnya.