Pemerintah Provinsi Papua mengumumkan ketersediaan bapok jelang hari raya lebaran masih dalam keadaan yang terkendali, meski terjadi penumpukan bahan makanan yang seharusnya dikirim ke daerah pegunungan.Bapok yang menumpuk, diakibatkan oleh masalah cuaca sehingga pesawat yang mengangkut barang tidak dapat menembus hingga ke daerah pegunungan dan berimbas pada turunnya harga barang di daerah Kota Jayapura.Hal demikian terungkap dalam rapat bersama antara Pemerintah Provinsi Papua dengan tim pengendali inflasi daerah yang membicarakan ketersediaan bapok maupun bbm (bahan bakar minyak) menjelang perayaan hari raya lebaran.
Jadi, dalam rapat bersama pihak terkait hari Jumat pekan kemarin ketersediaan bapok cukup tersedia. Bahkan terjadi penurunan harga di Jayapura karena adanya penumpukan barang,†aku Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua, Drs. Elia Loupatty,MM saat diwawancara pers, Senin (14/7).Dikatakan selain bahan pokok dan bbm, pihaknya berserta dinas terkait juga mengecek segala persiapan angkutan darat maupun udara. “Dan untuk transportasi udara sendiri kita sudah meminta agar adanya transparansi kepada masyarakat mengenai harga tiket pesawat. Bahkan mengumumkan harga tertinggi kepada masyarakat untuk diketahui bersama,†katanya Sementara menyoal akomodasi kapal laut, Elia mengatakan pihaknya sudah meminta agar tidak ada penumpukan barang di kapal yang mebawa barang dari Jakarta maupun Surabaya ke jayapura.
Namun ketika disinggung soal adanya indikasi penimbunan bahan bakar minyak, elia loupatty menuturkan pemerintah provinsi sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan. Selain itu, pihak pertamina juga sudah diminta untuk melakukan pengawasan secara secara internal. “Tapi yang tak kalah penting kita juga mengimbau kepada masyarakat jika ada yang melihat maupun mengetahui adanya indikasi penggelembungan maupun penumpukan bbm yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab agar dapat segera melaporkannya untuk dilakukan penindakan oleh pihak kepolisian,†tutupnya.