Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan pada bulan Juli 2014, sebanyak dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang ada di Papua mengalami inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Menurut Kepala BPS Papua, Didik Koesbianto, inflasi yang terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 112,67, sedangkan Kota Merauke mengalami inflasi 0,99 persen dengan IHK sebesar 114,87. Hal demikian sebagaimana penegasan Didik Koesbianto dalam keterangan pers yang disampaikan di ruang rapat Kantor BPS Papua, Senin kemarin. Dikatakan, inflasi Kota Jayapura pada Juli 2014 terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0.30 persen; kelompok sandang 1,61 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,29 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,97 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah kelompok bahan makanan -0,41 persen,†tukasnya. Sementara itu, lanjutnya, laju inflasi bulanan Kota Jayapura sebesar 0,36 persen lebih kecil dibanding laju inflasi bulanan nasional sebesar 0,93 persen, sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender (Juli 2014 – Desember 2013) Kota Jayapura sebesar 1,21 persen lebih kecil dibanding dengan laju inflasi tahun kalender nasional sebesar 2,94 persen. “Kalau untuk laju inflasi year on year (Juli 2014 terhadap Juli 2013) Kota Jayapura 4,01 persen atau lebih kecil dibanding nasional sebesar 4,53 persen,â€jelasnya.
Sekedar diketahui, secara nasional dari 82 kota IHK yang ada, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu dengan 2,92 persen dan terendah terjadi Kota Maumere 0,13 persen. Kota Jayapura menempati urutan ke 77 untuk tingkat nasional dan urutan ke 17 di tingkat Sumapua ( Sulawesi, Maluku dan Papua)