Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, meminta agar pembinaan olahraga prestasi di Papua terfokus pada satu atau dua cabang olahraga unggulan sehingga dilaksanakan secara serius, sistematis dan terukur guna menghasilkan prestasinya tingkat dunia. Hal itu dikatakan Menteri dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Papua Herry Dosinaen pada Kegiatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke – 31, di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Selasa (9/9) pagi. Kaitannya dengan peringatan Haornas, lanjut Menteri, merupakan momentum untuk mengingatkan kepada kita agar membangun budaya olahraga di daerah, sebab dengan adanya komitmen ini maka olahraga nasional memiliki fondasi yang kokoh. “Karena dengan membudayakan olahraga, prestasi dapat tumbuh,â€ujarnya.
Dilain pihak, budaya olahraga yang kuat merupakan wahana untuk menemukan atlet bertalenta di daerah. Faktor budaya olahraga yang kuat pula akan menjadi variabel atau unsur yang ikut menentukan perubahan penting dalam mengungkit dan mendukung pencapaian prestasi olahraga. “Olahrga merupakan fondasi yang kuat bagi terwujudnya prestasi nasional. Rata-rata negara yang mempunyai budaya olahraga kuat pencapaian prestasi menjadi hebat di setiap kompetisi regional maupun internasional. Intinya olahraga bila dimaknai dan dihayati secara benar dan baik akan menujudkan pada pembentukan karakter suatu bangsa ,â€jelasnya.
Pada kesempatan itu, Menteri mengajak kepada semua pimpinan lembaga maupun instansi di pusat, Kepala Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, untuk menggerakan masyarakat dan pihak swata dalam berpartisipasi .Sementara itu, tema Haornas XXXI tahun 2014, ‘olahraga satukan semangat bangsa’ sebagai tekad kuat untuk bersatu dan bekerjasama membangun bangsa melalui pembudayaan olahraga dalam mewujudkan kejayaan prestasi olahraga kita di dunia. Kaitannya dengan hal itu, Menteri mengajak segenap steakholder untuk pula membangun budaya olahraga di seluruh tanah air serta prestasi olahraga di setiap turnamen internasional seperti sea games, asian games maupun olimpiade dengan bekerja keras dan dipadukan bersama pembinaan maupun pengembangan yang terencana, terukur dengan dukung dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi olahraga.
Semua harus kerja keras membangun kebersamaan, kekompakan keuletan dan ketekunan serta tekad maupun spirit bersama dalam memajukan prestasi olahraga di tingkat internasional. Yang tak kalah penting adalah koordinasi dan sinergitas bagi seluruh stakeholder olahraga, baik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta pelaku usaha dan masyarakat menjadi mutlak untuk meraih pencapaian prestasi gemilang dan membangun kejayaan nasional yang didambakan seluruh masyarakat indonesia,†tuturnya. Sementara itu, sebanyak 10 atlet purna prestasi mendapat penghargaan uang tunai Rp 5 juta dari pemerintah provinsi.Kesepuluh atlit tersebut yakni, Ismail Sroyer, Robert Kekri, Johan Karubaba, Agustina Tecuari, Contant Mentanawai, Agustinus Pige, Simon Rumkabu, Henky Jerisitouw, Seblum Pulanda, dan Imanuel Daundi.