Gubernur Papua Lukas Enembe, Kamis (11/9), mengadakan rapat
khusus bersama MRP,DPRP, para bupati/walikota dan Pimpinan DPRD se
Provinsi Papua, Kamis (11/9) di Sasana Krida kantor Gubernur Dok II
Jayapura. Dalam arahannya Gubernur Papua mengaku tujuan mengumpulkan
para Bupati/Walikota adalah untuk menyikapi sejumlah fenomena yang
terjadi di negara kita, salah satunya pergantian jabatan Presiden SBY
kepada Presiden terpilih Joko Widodo “Satu fenomena yang luar biasa yang perlu kita sikapi adalah
pergantian jabatan dari Presiden SBY kepada Presiden Jokowi yang mana
hal ini harus kita ikuti perkembanganannya,†kata Gubernur yang
didampingi Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib dan Wakil
Ketua I DPR Papua Yunus Wonda,
Gubernur juga mengakui bahwa undangan
dadakan iniLanjutnya, pemerintahan transisi ini merupakan sejarah kepemimpinan
nasional yang juga menyangkut kekuatan partai politik yang pada
pemerintahan mendatang akan berdampak secara nasional bagi Papua
khususnya secara kebijakan.
Adalah agenda utama tim transisi Jokowi yang sudah masuk salah satunya adalah masalah pembangunan di Papua. Dengan kondisi seperti
itu kita berada dalam masa transisi dengan agenda penting yang sedang didorong oleh Pemprov Papua,â€terangnya.
Masih menurut Gubernur, Pemerintah Provinsi Papua saat ini dituntut
untuk menyelesaikan draft Pemerintahan Otsus Plus. Hanya saja seiring perkembangannya dalam setahun ada banyak persoalan yang menghambat
upaya untuk meluaskan kewenangan itu, terlebih lagi upaya afirmasi
kepada rakyat Papua dalam mengelola kekayaan alam.Meski begitu, Gubernur mengaku akan terus berjuang bersama Wakil
Gubernur hingga masa jabatan berakhir, sebab itu semua menjadi
kepentingan besar bagi masyarakat di Tanah Papua.
“Ini perjuangan kita untuk masyarakat Papua, dengan berbagai tantangan
yang ada tapi kita harus terus memperjuankannya,â€kata Gubernur.
Ditambahkan, ada beberapa titik yang sangat strategis agar UU
Pemerintahan di Tanah Papua atau yang dinamakan Otsus Plus.
Keberadaan
Papua dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final,
maka itu tentunya Papua juga memiliki hak dan kepentingan yang sama
dengan daerah lainnya, termasuk juga dalam hal yang besar.
“Saat ini draft sudah didalam DPR RI dan sudah sangat jelas Papua
bagian dari NKRI. Tetapi hal ini masih jadi hambatan,kita tidak bicara
dalam konteks politik. Tapi pada kondisi real masyarakat asli Papua
dalam konteks kesejahteraan,â€tegas Gubernur.Pertemuan ini dihadiri oleh hampir seluruh bupati/walikota se Papua.
para bupati yang tidak hadir, diwakilkan kepada wakil bupatinya, para Ketua dan Wakil Ketua DPRD se Papua. Selain itu juga hadir para pimpinan SKPD terkait di Papua.