Sebagai bentuk apresiasi dan pelestarian pangan lokal di Provinsi Papua, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua berencana mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) satu hari tidak makan nasi atau yang populer dikenal oleh dunia dengan nama ‘One Day No Rice’. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Papua Altical Patulak mengatakan, rencana ini dipandang baik karena pangan lokal yang ada di Papua sangat baik untuk kesehatan.Dilain pihak, rencana ini sangat berguna untuk menghindarkan masyarakat dari penyakit lainnya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan berlemak maupun manis secara berlebihan.“Usulan satu hari tidak makan nasi (One Day No Rice) kita sudah sampaikan kepada Kabid Konsumsi. Supaya mungkin kita buat Perda, nantinya kita sampaikan kepada gubernur yang diharapkan bisa disetujui oleh DPRP,†ucapnya kepada pers dalam satu kesempatan kemarin. Pangan lokal dimaksud, antara lain sagu maupun ubi yang biasa dioleh untuk menjadi makanan papeda serta bahan makanan atau pangan lokal lain yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat asli pribumi.
Sementara itu, lanjut Patulak, pihaknya telah mengambil ancang – ancang untuk dapat memprakarsai usulan Raperda itu yang diharapkan dapat rampung pada Tahun 2015 mendatang. “Sebab penduduk lokal di Papua sudah mulai terbiasa dengan masuknya pangan dari luar, seperti beras. Nah ini yang kita harus proteksi cepat supaya pangan lokal yang ada seperti makanan dari umbi – umbian ini bisa terus populer di Papua. Dengan kata lain, supaya jangan tergantung dengan makanan dariluar,â€jelasnya Masih menurut dia, masyarakat Papua yang tinggal di pedalaman sebenarnya mengkonsumsi makanan utama ubi kayu dan ubi bête, sehingga kebiasaan ini perlu terus digalakkan. Karena itu, sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan, ia menghimbau ada penganeka ragaman untuk konsumsi pangan lokal, sehingga masyarakat di Papua jangan terpengaruh makanan dari luar. “Sebab ada terkesan masyarakat di Papua terlihat sudah mau meninggalkan pangan lokal,†cetusnya.