JAYAPURA
– Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe meminta agar pelatihan ketrampilan yang
diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, dapat lebih
ditingkatkan kualitas dan bobotnya. Ia juga meminta agar Dinas Tenaga Kerja tak
hanya mengejar kwantitas atau jumlah peserta yang banyak saat pelatihan, sebab
yang terpenting adalah hasil yang bisa memenuhi kebutuhan pasar. Hal tersebut
dikatakan Lukas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua
Bidang Potensi dan Pembangunan, Kansiana Salle pada pembukaan pelatihan
berbasis kompetensi program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja, Selasa
(20/10), di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Papua.
Gubernur
Lukas pada kesempatan itu berharap agar lulusan peserta pelatihan tersebut
dapat dimanfaatkan secara mandiri, perusahan maupun instansi pemerintah yang
ada di Papua. Serta mampu bersaing pada perusahaan-perusahaan di dalam
maupun luar Papua. “Namun yang terpenting adalah para calon tenaga kerja musti
siap menghadapi tantangan baik di Papua maupun luar daerah. Untuk itu, agar
para tenaga kerja secara terus menerus meningkatkan kompetensinya. Supaya mampu
bersaing dengan para pencari kerja lainnya,†kata dia.
BLKI
Papua pun tak lepas dari sorotan mantan Bupati Puncak Jaya ini. BLKI sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dihimbau menyusun dan melaksanakan program
kerja pelatihan berbasis kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja serta para
instruktur dan hendaknya program yang disusun sejalan dengan visi Papua
bangkit, mandiri dan sejahtera. “Karena itu, pada kesempatan ini saya
menyampaikan pesan kepada para instruktur agar dapat memberikan semaksimal
mungkin ilmu yang dimiliki, memberikan pelatihan kepada peserta dengan sabar,
tekun tetapi serius. Sehingga tujuan dan sasaran dari pengembangan sistem
pelatihan berbasis kompetensi ini dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten
dan dapat dipertanggungjawabkan,†tuturnya. “Sementara bagi peserta diharapkan
dapat menyerap ilmu yang diberikan instruktur guna menjadi modal hidup mandiri
untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun perusahaan atau orang
lain. Sehingga mampu menyelesaikan sebagian dari permasalahan yang dihadapi
oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam mengatasi masalah pengangguran,†tutupnya.
Sementara
kegiatan pelatihan selama 240 jam atau 30 hari itu, dibuka secara resmi oleh
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Potensi dan Pembangunan, Kansiana Salle
mewakili Gubernur Papua. Sekertaris Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan
Provinsi Papua Daud Ngabalin mengatakan kegiatan yang dihadiri 225 peserta yang
akan mengikuti pelatihan institusional sebanyak 15 paket tersebut, dimaksudkan
memberikan kesempatan bagi pencari kerja untuk dilatih menjadi tenaga kerja
terampul dan siap pakai. “Sementara tujuan yang diharapkan mencapai kompetensi
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,†ucapnya.