JAYAPURA – Kepala
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua, Benyamin
Arisoy menegur lembaga keagamaan di Papua yang mempergunakan dana bantuan
keagamaan untuk membangun rumah pribadi pendeta.
Hal tersebut
ditegaskan Kepala Badan Benyamin Arisoy pada pelatihan perencanaan pengelolaan
keuangan bagi lembaga keagamaan di Papua, Jumat (6/11) di Sasana Krida Kantor
Gubernur Dok II Jayapura.
“Dana keagamaan ini
kan untuk kepentingan bagaimana membantu supaya tugas dan tanggung jawabnya berjalan
dengan baik. Hanya bukan berarti bantuan ini dipergunakan untuk kepentingan
pribadi seperti membangu rumah pribadi pendeta. Kalau untuk membangun pastori,
itu boleh karena sifatnya umum.
“Kalau untuk bangun
pastori kan untuk mendukung tugas didalam gereja sehingga saat seorang pendeta
ketika selesai bertugas kemudian pergi, kan nanti ada orang lain masuk. Makanya
salah bila bantuan diberi untuk pendeta bangun rumah pribadinya. Sekali lagi
itu tidak diperkenankan dan salah,†katanya.
Hal penting lain, kata
dia, dana bantuan keagamaan itu tak boleh dipergunakan untuk membantu pihak
agama lainnya. “Sudah judulnya bantuan lalu dipakai untuk membantu lagi ini
nanti pertanggungjawabannya bagaimana?. Apalagi kalau dipakai untuk membantu
sesuatu untuk hal yang pribadi. Saya ingatkan kita harus berhati-hati, sebab
nanti yang turun mengaudit bukan lagi ke kami di keuangan. Pihak yang mengaudit
ini akan turun langsung ke lembaga keagamaan untuk mengecek sejauh mana uang
bantuan itu dipergunakan,†katanya.
Ia juga menyoroti
penggunaan dana keagamaan untuk honor-honor bagi pihak-pihak tertentu,
seolah-olah peruntukannya seperti “bagi-bagi kueâ€.
“Jangan menggunakan
dana keagamaan dalam bentuk honor. Harus ada kegiatannya terlebih dahulu,
contoh ketika yang bersangkutan memberikan materi lalu dibayar dalam bentuk
honor, nah itu yang benar. Ada kegiatannya dan dibayar karena dia bekerja
atau melakukan kegiatanâ€.
“Intinya dana
keagamaan ini bukan untuk dibagi-bagikan begitu saja sebab ada
pertanggungjawaban dananya dipergunakan untuk apa. Makan pun harus ada
kuitansinya untuk membenarkan kegiatan atau operasional yang dilakukan. Dana
ini kan untuk membantu supaya gereja bekerja dengan baik, dan saya bicara ini
karena ada temuan dalam surat pertanggungjawaban yang saya periksa. Tetapi
sekali lagi ini hanya koreksi supaya kedepan tidak ada lagi kejadian serupa,â€
imbaunya.