JAYAPURA – Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan – Sekda
Papua, Elia I Loupatty menegaskan masuk bulan Desember telah diberikan
penekanan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Papua untuk segera
selesaikan laporan pengeluaran anggarannya.
“Masuk
Desember penekanan kepada seluruh SKPD. Jadi memang untuk seluruh SKPD mereka
juga sedang berupaya, berlari – lari menyelesaikan pelaksanaan tahun anggaran
2015,â€kata Elia Loupatty kepada wartawan usai menjadi Inspektur Upacara (Irup)
Apel Gabungan, Senin (7/12) di Kantor Gubernur Papua di Jayapura.
Menjawab
pertanyaan wartawan terkait daya serap pemerintah provinsi, Loupatty
mengharapkan mudah – mudahan daya serap semakin baik.
“Karena
itu kepada Kepala SKPD rata –rata semua sedang mengejar untuk menyelesaikan
semua,â€akunya.
Untuk
daya serap kata Loupatty saat ini tinggal penagihan. Hal ini
berarti pada triwulan IV bisa terselesaikan semuanya. Karena
kontrak – kontrak dalam bentuk fisik bisa terselesaikan/dibayarkan dibawah
tanggal 25 Desember
“Ini
yang mereka lagi kejar. Mereka malu kalau tidak bisa selesaikan,â€tukasnya, sebelum
Natal.
Sebelumnya
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MHkepada
wartawan yakin pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk
2016 provinsi Papua selesai sebelum hari raya Natal.
Dijelaskannya
KUA/PPAS sebelumnya telah diserahkan ke DPR Papua untuk dibahas, namun dewan
mengembalikan untuk dilakukan perbaikan.
“Kami sudah menyerahkan KUA/PPAS ke DPR Papua, namun dewan
mengembalikan untuk dilakukan perbaikan,†ungkapnya kepada wartawan di ruangan
kerjanya, Senin (30/11).
Kata Gubernur, para wakil rakyat menganggap KUA/PPAS yang
diajukan gelondongan, sehingga dewan mengembalikan untuk dilakukan perbaikan
secara rinci. Untuk itu tim Penyusunan Anggaran Daerah (TPAD) sementara
melakukan perbaikan.
“Kita sebenarnya rencana tanggal 16-21 Desember sudah dibahas di
Dewan,â€selanya.
Dijelaskannya, penyebab keterlambatan pembahasan APBD induk Papua karena pusat
terlambat menetapkan APBN.
“Anggaran di pusat terjadi tarik menarik antara DPR RI dengan
pemerintah, menyebabkan kita belum mendapatkan kepastian mata anggaran,â€akunya.