JAYAPURA – Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua pada tahun ini memfokuskan seluruh program kerjanya pada pembinaan atlet usia dini agar meraih hasil terbaik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Z Marey kepada awak media di Jayapura, Jumat (8/1).
Strategi yang diusung, antara lain membangun Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) pada lima klaster pembangunan yang dicanangkan Gubernur Papua.
“Hanya untuk 2016 ini baru akan kami mulai dengan 2 atau 3 klaster dulu disesuaikan dengan dana yang ada. Nanti pada tahun berikutnya ditambah 1 lagi begitu seterusnya hingga lima klaster ini seluruhnya terpenuhi untuk pembinaan atlet,†terang dia.
Sebagai langkah awal pembangunan PPLPD, lanjut dia, Disorda membidik wilayah Selatan Papua yakni Kabupaten Merauke dan Mimika. Tak menutup kemungkin diubah ke Mimika dan Wamena.
Strategisnya, dengan melakukan identifikasi atlet usia dini pada tingkat SMP maupun SLTA untuk direkrut melalui event-event tertentu lalu selanjutnya akan diasramakan sehingga masuk pada klaster yang telah disiapkan. “Akan ada pembinaan disana hingga 2019 lalu dipersiapkan menuju ke PON,†tuturnya.
Sementara untuk daerah yang tak dibentuk PPLPD, ujar Kepala Dinas, akan dicoba membentuk kelas olahraga tingkat sekolah yang merupakan embrio dan cikal bakal pembangunan PPLPD.
“Akan dilakukan pada kabupaten penyangga seperti Yapen, Waropen, Nabire kemudian beberapa daerah pegunungan. Hanya untuk jangka panjang, setelah para atlet dibina selama 6 bulan - 1 tahun, digelar pekan olahraga pelajar daerah (Popda)â€.
“Tujuannya dalam rangka menjaring atlit sehingga lebih berpengalaman. Ini akan dilakukan pada tiap klaster, misalnya 5 cabang di Biak, kemudian 5 cabang di Mimika, sebab di PPLP ada 14 cabor yang bisa ditambah khusus bagi cabang perorangan yang memang berpeluang menyabet medali,†ucap dia.