JAYAPURA – Kasus 13 tahanan Lapas Abepura yang melarikan diri pada Jumat (8/1) sekitar Pukul 11:30 WIT mendapat tanggapan serius dari Pemerintah Provinsi Papua tak terkecuali Asisten bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia I Loupatty.
Ia menganggap kejadian itu bukan hal sepele, tetapi merupakan kejadian yang luar biasa sehingga seluruh aparat terkait langsung melakukan rapat evaluasi sekaligus pertemuan di tahun 2016 untuk meresponnya.
Hal demikian dikatakan Elia Loupatty pada pertemuan yang berlangsung selama tiga jam lebih itu di ruang rapat Cenderawasih Mapolda Papua, Senin malam (11/1).
Oleh karenanya, ia berharap 13 narapidana yang kabur dapat segera menyerahkan diri dan kembali ke Lapas Abepura sebagai warga binaan. “Kita berharap supaya saudara – saudara kita yang sudah dinyatakan bersalah supaya kembali ke tempat dimana dia dibinaâ€.
“Bagi tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga agar kami harap tak membantu menyembunyikan para tahanan tetapi membantu mengembalikan mereka kembali kepada Lapas Abepura sebagai warga binaan,â€ucap dia.
Sementara mengomentari pemberian bantuan kepada Lapas Abepura yang belum memiliki CCTV, Loupatty mengatakan setiap bantuan yang diberikan mesti ada usulan terlebih dahulu.
“Pemerintah Provinsi pernah memberikan andil di Lapas Abepura, kemungkinan sekitar beberapa tahun lalu. Bahkan kalau diminta bantuan selama ini kami melayani, tapi tentunya ada pengusulan terlebih dahulu,â€tutupnya.
Pertemuan tersebut diantaranya dihadiri Forkompinda Papua, Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih.