Guna mencukupi kebutuhan pangan di Papua, Bulog Divisi Regional (Divre) Papua di awal tahun ini mendatangkan beras sebanyak 50 ribu ton dari Jawa Timur.
Beras sejumlah itu, untuk memenuhi persediaan stok yang sudah ada di Papua dan diperkirakan mampu bertahan hingga tiga bulan kedepan.
"Beras yang masih ada di gudang saat ini sudah mulai menipis sehingga perlu didatangkan lagi 50 ribu ton. Beras yang sudah ada 10 ribu ton sementara 40 ribu ton dalam proses perjalanan menuju kesini (Papua) dan Papua Barat," jelas Kepala Bulog Divre Papua Arif Mandu di Jayapura, Jumat (22/1).
Menurutnya, sebagian besar beras yang didatangkan emrupakan hasil produksi dari negara Vietnam sementara sisanya merupakan hasil pengadaan dari Bulog Jawa Timur.
"Jadi dari 40 ribu ton beras yang rencana masuk, sekitar 30 ribu ton merupakan eks pengadaan dalam negeri Jawa Timur. Kemudian ada 10 ribu ton beras LN (Luar Negeri). Tapi meski beras impor, bukan berarti langsung diambil dari Vietnam ke Papua. Beras impor itu justru hanya pemindahan dari jawa Timur ke Papua," jelas dia.
Ditambahkan dia, stok beras hasil pengadaan dari Kabupaten Merauke, dinilai sudah tak bakal mencukupi kebutuhan diwilayah itu sendiri. Stok tersebut bahkan sudah tak bisa di distribusikan ke wilayah lainnya di Papua.
"Stok beras hasil produksi Merauke, sekarang tinggal 1000 ton, jadi sudah tipis. Kemungkinan tidak bisa mencukupi untuk daerah sendiri di Merauke apalagi wilayah lainnya. Sehingga perlu segera dipenuhi segera," tuntasnya.