Berkenaan dengan adanya aspirasi ratusan pemuda, mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (18/2), Pemerintah Provinsi Papua sementara ini tengah melakukan seleksi nama-nama yang bakal diajukan sebagai Presiden Direktur PT.Freeport Indonesia (PTF).
Tentunya yang diusulkan adalah orang asli Papua sesuai tuntutan para pendemo, sehingga Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih sementara mendiskusikan beberapa nama yang diajukan sebagai calon Presiden Direktur Freeport.
“Sebagai tindaklanjut dari aspirasi mahasiswa ini, kita akhirnya sedang mempertimbangkan beberapa nama untuk diajukan dalam waktu dekat ini,†tandasnya kepada pers, usai menemui ratusan pendemo.
Gubernur Lukas pada kesempatan itu belum dapat mengumumkan nama-nama yang bakal diusulkan.
Namun ia menyatakan, setiap nama yang diusulkan akan dipertimbangkan sebaik-baiknya sehingga benar-benar memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menduduki jabatan itu.
“Intinya saat ini masih sebatas diskusi terkait nama-nama. Tentu yang kita inginkan harus orang asli Papua dan memiliki kemampuan memadai untuk bisa duduk pada jabatan itu,†ucap dia.
Ditambahkan Lukas Enembe, mengenai rencana ini sebenarnya ia sudah berkoordinasi dengan Menkopolhukam, Luhut Panjaitan terkait pengusulan nama-nama yang bakal diajukan sebagai Presiden Direktur freeport.
Sayangnya Gubernur enggan menyebut pihak yang bakal diajukan sebagai Presiden Direktur Freeprot menggantikan Maroef Sjamsoeddin. Maroef resmi mengundurkan diri pada 18 Januari 2015.
“Tentunya nama yang akan diajukan mempunyai potensi, kapasitas dalam melakukan komunikasi. Pokoknya ada beberapa nama-nama yang sementara kita seleksi kita tunggu saja,†tutur dia.