Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Elias Wonda mengatakan baru Kabupaten Nduga yang mengalokasikan dana beasiswa bagi mahasiwa/i program ADIK.
Langkah tersebut dinilai Elias Wonda sangat tepat sehingga diharapkan dapat diikuti oleh kabupaten/kota lainnya di Papua. â€Baru Kabupaten Nduga yang alokasikan sehingga kita harap daerah lainnya mau mengalokasikan dana beasiswa bagi mahasiswa dan mahasiswi program ADIK ini,†jelas dia kepada wartawan di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Rabu (24/2).
Selain program ADIK, Kabupaten/kota diharapkan dapat mengalokasikan pula bantuan pendidikan kepada mahasiswa/i Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). “Sebab selama ini mahasiswa yang ikut program ADIK maupun ADEM ini dibiayai oleh Kementerian Pendidikan maupun terkait,†kata dia.
Sementara bagi mahasiswa yang ikut program ADIK, lanjut dia, biaya pendidikannya bakal ditanggung penuh oleh pemerintah pusat, namun untuk biaya pembekalan maupun keberangkatan ke tempat studi menjadi tangungjawab pemerintah provinsi.
“Kalau kabupaten/kota membantu saya pikir itu menjadi tambahan bagi mereka, karena memang untuk pembekalan dan pemberangkatan ke tempat tujuan studi menjadi tangungjawab dari pemerintah provinsi,â€ucapnya.
Masih menurut Wonda, program ADIK maupun ADEM terintegrasi dengan beberapa program strategis menyerupai wajib belajar 9 tahun, serta program generasi emas Papua maupun 1000 doktor menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Dilain pihak, program afirmasi pendidikan putra-putri Papua ini, sudah dimulai sejak 2012, baik untuk ADIK dan ADEM 2013 yang dikoordinasikan oleh UP4B. Total siswa dan siswi yang dibiayai program ADIK dan ADEM sejak 2012 mencapai 1.794 orang.
“Karena itu, kami mengapresiasi program ADIK dan ADEM, dimana harapannya peserta ADIK dan ADEM mampu menyelesaikan pendidikan sesuai dengan waktu pendidikan yang diberikan. Sebab mereka telah belajar di 92 SMA dan 50 perguruan tinggi, sehingga ini sesungguhnya mesti dijalani dengan baik sehingga dapat lulus,â€imbaunya.
Sementara pada 2016 program ADIK dan ADEM ditargetkan membiayai 315 anak Papua lulusan SMA untuk selanjutnya melakukan studi di 48 universitas dan 22 politeknik negeri di luar Papua.