Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui Pemprov
bakal kesulitan menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEN) pada 2016 ini, jika
struktur ekonomi daerah tidak diperkuat sejak saat ini.
Oleh karena itu, Pemprov kedepan akan lebih
memprioritaskan penguatan pada struktur perekonomian daerah yang mengarah pada
agro industri berbasis komoditas lokal dan smelter industri.
“Sebab sejauh ini, perekonomian Papua masih
bertumpu pada dua sektor sumber daya alam, yakni pertanian dan pertambangan,â€
terang Lukas dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Bidang Umum
Sekda Papua Rosina Upessy pada Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pogram
Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan se-Papua, Kamis (14/4) di Hotel
Horizon Jayapura.
Gubernur membeberkan, dari aspek ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat, diketahui bahwa ketergantungan ekonomi Papua sangat
tinggi terhadap satu macam sektor produksi, yakni sektor pertambangan.
Sehingga jika sektor pertambangan tidak
diperhitungkan, maka sektor pertanian yang menjadi sangat dominan, dimana
penurunan kontribusi sektor ini dari 2010 sebesar 21,6 persen menurun menjadi
19,84 di 2015.
“Hal ini patut menjadi perhatian karena
merupakan kegiatan perekonomian utama di Papua di luar tambang,â€tuturnya.
Dilain pihak, permasalahan pembangunan di
Papua pada sektor sektor ekonomi khususnya bidang pertanian disebabkan karena
rendahnya produktivitas pengelolaan komoditas unggulan Papua. Kemudian
terbatasnya ketersediaan teknologi produksi bibit unggul, serta terbatasnya
infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi.
“Masih ada banyak lagi seperti terbatasnya
pelaku usaha terhadap modal, lalu belum adanya regulasi ta aniaga komoditas
unggulan lokal Papua, serta keterbatasan tenaga pendaping atau penyuluhâ€.
“Hanya permasalahan ini wajib menjadi
perhatian serius bagi dinas-dnas yang menangani sektor pertanian baik di
provinsi maupun kabupaten/kota. Serta berkoordinasi dengan sektor lain untuk
meningkatkan konektivitas sektor ekonomi guna membuat perubahan menuju
tercapainya kesejahteraan masyarakat sesuai visi dan misi Papua Bangkit,
Mandiri dan Sejahtera,†ucap dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Matheus P. Koibur
mengatakan pelaksanaan Rakor untuk mengkoordinasikan dan mensinkronkan
pelaksanaan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan 2015 dari
berbagai sumber dana (APBN dan APBD) baik yang menjadi tanggung jawab provinsi
maupun dinas kabupaten/kota.
Selain itu, untuk memperoleh masukan dan sharing dalam
upaya penyempurnaan pelaksanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan ke
depan.