Masyarakat Kota Jayapura dihimbau mewaspadai
oknum petugas sensus ekonomi “abal-abal†yang memanfaatkan momentum tersebut
untuk melakukan aksi hipnotis dan mengambil sejumlah barang pribadi warga.
Hal demikian dikemukakan Lurah Wahno yang
berada di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua saat dihubungi wartawan via
telepon selulernya, Rabu (11/5) kemarin.
Ia mengatakan beberapa hari lalu baru saja
menerima laporan dari warga yang terkena hipnotis. “Makanya, saya mengimbau warga di lingkungan saya juga
kepada seluruh warga untuk waspada terhadap oknum yang mengaku petugas Sensus
Ekonomi (SE) tetapi punya keinginan jahat,†tutur dia.
Masyarakat juga dihimbau agar lebih teliti
menerima petugas sensus ekonomi yang berkunjung ke rumahnya.
"Saya rasa warga harus peka dan lebih teliti
lagi menghadapi tamu yang mengaku sebagai petugas. Paling tidak menanyakan
identitas petugas tersebut, kemudian melihat surat tugas termasuk memastkan
mereka benar-benar petugas asli agar tidak tertipu lagi".
"Intinya bila tidak dapat menunjukkan
surat tugas dari BPS, maka warga bisa menolak untuk diwawancara. Bahkan segera
melapor ke kelurahan setempat sehingga oknum tersebut diperiksa," tuturnya
Pada kesempatan itu, Nurhadi menyatakan bakal
melakukan pendalaman untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tak lagi
terulang. “Kedepan kami akan turun langsung ke rumah-rumah warga bersama
Babinkamtibnas. Supaya aksi tipu-tipu seperti ini tak terjadiâ€.
“Oleh karena itu, kami juga mengharapkan
kepada petugas sensus ekonomi agar benar-benar melengkapi diri dengan identitas
yang lengkap supaya tidak ditolak warga,†imbaunya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Papua JB Priyono ketika dikonfirmasi pers mengatakan bakal segera
melakukan pengecekan ke petugas pengawas lapangan yang bertanggung jawab di
wilayah tersebut.
“Kita akan konfirmasi ke petugas pengawas di
lapangan,†tulisnya.