Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua
kembali mendorong pengembangan rumput laut di wilayah adat Saireri dan Mamta
guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan setempat.
Hal demikian dikatakan Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Papua, FX. Mote kepada pers, di kantor Gubernur Jayapura, Rabu (3/8) kemarin.
“Saya melihat potensi pengembangan rumput laut
di wilayah Provinsi Papua sangat menjanjikan. Sehingga secara berkesinambungan
program pengembangan rumput laut perlu terus didorong, dimana DKP Provinsi
Papua pada tahun ini akan mulai melaksanakan di wilayah Saireri dan Mamta,â€
tutur dia.
Dia mengatakan jika dilihat dari sisi potensi,
dua wilayah adat ini memiliki potensi
rumput laut yang besar bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
Sehingga kedepannya bakal menjadi perhatian
serius dari pihak DKP untuk mengembangkan komoditi asli Papua itu, dengan
harapan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara untuk memaksimalkan pengembangan
potensi rumput laut di dua wilayah adat itu, lanjut dia, DKP Papua sedang
memikirkan satu terobosan dalam pengembangan rumput laut.
“Sebab kalau dilihat dari sisi pasar
sebenarnya tidak terlalu susah apalagi bisa dijemput langsung di lokasi
penanaman. Cuma yang mesti diperhatikan adalah hasil rumput lautnya mesti ditingkatkan
serta berkesinambungan,†tutur dia.
Ditambahkan Mote, upaya mendorong potensi
rumput laut di dua wilayah adat ini, karena kualitas air yang sangat baik serta
mendukung pengembangannya. Sebab di wilayah Selatan Papua, sangat tidak
memungkinkan untuk mengembangkan rumput laut.
“Oleh karena itu, kita juga berharap dukungan
dari pemda setempat supaya upaya pengembangannya bisa berjalan maksimalâ€.
â€Apalagi, pengembangan rumput laut ini akan dilakukan
secara terprogram dan bahkan berkesinambungan khusus untuk pengembangan rumput
laut. Namun memang yang perlu diakui hasilnya saat ini belum terlalu besar
sehingga hasilnya juga belum optimal,â€tuturnya.