Dalam rangka mendukung persiapan pelaksanaan
PON XX 2020 di Papua, Pemerintah Provinsi mempertimbangkan untuk mengirim
tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk belajar manajemen Sport (Olahraga) ke
negara Inggris.
Tak main-main, Pemprov Papua bahkan sudah
melakukan pertemuan dengan manajemen Universitas Stirling Inggris yang diwakili
Dekan Manajemen Sport, Prof Leigh Robinson dan Rektor Manajemen Sport, Brian
R.G Minikin, baru-baru ini.
“Kita sudah lakukan pertemuan yang diwakili
oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua Elia Loupatty dari
Pemprov dan Universitas Stirling. Kesepakatan sudah ada sehingga kita akan
mengirim tenaga ke Inggris,†tutur Kepala Badan Diklat Papua Zakarias Giay di
Jayapura, Rabu (31/8).
Dia mengatakan dalam waktu dekat, Badan Diklat
Papua akan mulai menyaring 20 dari 100 ASN Badan Diklat lalu kembali menyeleksi
hingga menyisakan 10 orang.
“Sehingga targetnya pada bulan depan, mereka
sudah berangkat ke Inggris untuk menperdalam bahasa (Inggris) dulu, sebelum
menempuh pendidikan magister manajemen sport pada 2017 mendatang. Diharapkan
mereka bisa menuntaskan pendidikan pada 2018,†kata Zakarias.
Ia berharap, 10 ASN yang dikirim ke Inggris
dapat belajar manajemen sport untuk menunjang pelaksanaanPON XX 2020 di Papua.
Mereka pun diharapkan memberi masukan yang positif terkait dengan persiapan
pelaksanaan event empat tahun sekali tersebut.
“Intinya kami di Badan Diklat selain mendukung
dari sisi Sumber Daya Manusia, kami yang juga dilantik oleh bapak Gubernur
sebagai panitia PON harus memberi kontribusi. Oleh sebab itu kami dari Badan
Diklat siap untuk memberikan dukungan dari sisi infrastruktur dan SDM dalam PON
nanti,â€tuturnya.
Sementara Dekan Manajemen Sport, Universitas Stirling,
Prof Leigh Robinson menyataan siap mendukung dan mentransferkan ilmu manajemen
olahraga kepada Pemprov Papua yang sedang mempersiapkan pelaksanaan event
olahraga nasional.