Guna memaksimalkan program kerja di 2017
mendatang, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten dan Kota diimbau mengantisipasi
kebijakan pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat.
Sinyalemen adanya pemangkasan anggaran tahun
depan menurut Sekda Papua Hery Dosinaen, disampaikan langsung oleh Menteri
Keuangan Sri Mulyani kepadanya, saat sama-sama menghadiri kegiatan di Istana
Negara Jakarta.
“Beberapa hari lalu ketika saya akan mewakili
bapak Gubernur di istana negara dalam rangka akuntabilitas dan laporan
keuangan. Saya sempat berbicara langsung dengan ibu Menkeu Sri Mulyani dan
beliau katakan mungkin ada kebijakan lanjutan untuk pemangkasan (anggaran),â€
kata Sekda di Jayapura, pekan kemarin.
Tak hanya kepada Pemda, Sekda juga
mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) provinsi agar melakukan hal
serupa, sehingga tak mengalami hambatan dalam pelaksanaan program kegiatan di
2017 mendatang.
“Saya harap hal ini juga menjadi catatan
penting bagi SKPD di tingkat provinsi, lebih khusus bagi instansi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar di 2017 mengemas APBD induk
dengan baik,†tutur dia.
Masih menurut Sekda, akibat pemangkasan
anggaran, Kabupaten Boven Digoel dan Merauke mengalami penundaan transfer Dana
Alokasi Umum (DAU). Bila disederhanakan, ini berarti dananya seperti sedang
dipinjam sementara oleh pemerintah pusat namun akan disalurkan pada saatnya
nanti.
“Saya kira inilah satu kondisi obyektif yang
baru kita temukan dalam pemerintahan saat ini. Tetapi saya ajak kita semua
khususnya ASN sebagai abdi negara agar mengabaikan semua itu, serta tetap
melaksanakan tugas pokok fungsi kita sebagaimana mestinya,†tutur dia.
Hery menyoroti adanya pemotongan anggaran Dana
Bagi Hasil (DBH) secara besar-besaran untuk Kabupaten Mimika. Ini berarti hasil
tambang PT. Freeport Indonesia yang diperuntukan untuk masyarakat, sudah
dipangkas senilai Rp1,2 triliun dari Rp1,9 triliun total dana yang akan diterima.
“Pemerintah Provinsi pun mendapat pemotongan sekitar
Rp590 miliar. Kabupaten dan kota sekitar Rp45 – 70 miliar. Dengan kejadian ini
saya rasa keadaan keuangan negara semakin hari semakin tereduksi oleh tekanan negara
donor yang membuat kita seperti ini. Tapi itulah kondisi obyektif yang harus kita
hadapi,†tandasnya.