Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Bumi Cenderawasih akan serba 20. Dimana pembukaan pada PON XX 2020 akan dibuka pada 20 September 2020, sekitar pukul 20.00 WIT.

“Angka ini bagi saya sangat luar biasa sehingga pelaksanaan PON nanti akan serba 20. Intinya saya pribadi belum tahu apakah ini tanda-tanda ajaib apa yang bakal terjadi, sebab pada saat itu semua angkanya 20,” terang Lukas disela-sela pelantikan Bupati Elthinus Omaleng sebagai Sub Pengurus Besar PON XX 2020 dan pengurus KONI Kabupaten Mimika, kemarin.

Meski nantinya menjadi tuan rumah, Lukas mengatakan Papua tak mesti menjadi juara umum. Sebab yang terpenting, mampu bersaing mencetak atlet dan bersaing dengan daerah lainnya di lima besar.

“Karena itu, kita harapkan Sub Pengurus Besar PON Mimika bisa mencetak atlet yang akan turun dalam cabang olahraga yang akan diselenggarakan di kabupaten itu”.

“Sementara untuk cabang olahraganya Papua punya hak menentukan berapa banyak cabang olahraganya namun mengacu kepada jumlah cabang olahraga Olimpade, Asian Games dan Sea Games,”katanya.

Pada kesempatan itu, ia berpesan kepada pengurus Sub PB PON Mimika agar menyediakan semua fasilitas pendukung seperti stadion utama yang dipusatkan di nantinya akan dipusatkan di Mimika dan Jayapura.

“Makanya, kepada pengurus yang baru dilantik supaya bekerja keras dan memaksimalkan pekerjaan dalam rangka mensukseskan PON XX tahun 2020 di Papua dengan fasilitas yang ada,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Enembe menilai Mimika Sport Centre yang terletak di SP 5 Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, sudah memadai untuk mempertandingkan sejumlah cabang olahraga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang.

 â€œBagi saya beberapa fasilitas di Mimika Sport Centre sudah cukup memadai dan bertaraf internasional. Sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan perawatan secara baik, termasuk peralatan pendukung saat PON dihelat tak lagi ada kendala,” terang Lukas dalam rilis yang diterima harian ini, kemarin.

Mimika Sport Centre sendiri merupakan fasilitas yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia sejak 2014 lalu yang  peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.