Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Papua mengharapkan peserta Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK)
angkatan pertama (2012), dapat segera menuntaskan pendidikan tepat waktu
sehingga bakal dimagangkan selama dua tahun di di kementerian.
“Sebab peserta program ADIK ini, setelah
mereka diwisuda, berpotensi magang di kementerian. Tapi tentunya harus lolos
tes. Namun jika tidak lolos tes ini barulah pemerintah daerah akan mengambil
alih yang selanjutnya ditempatkan di Papua sesuai dengan displin
ilmunya,"terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Elias Wonda
melalui Kepala Bidang PK-PLK Laorens Wantik, Senin (16/1) kemarin di Jayapura.
Dia mengatakan, upaya mendorong peserta ADIK
angkatan pertama untuk segera diwisuda, dikarenakan rentang waktu menuntaskan
pendidikan yang pada tahun ini mereka sudah genap empat tahun.
“Sebab jangan sampai mereka kekurangan untuk
semester. Karena kalau dulu Kementerian memberikan biaya beasiswa per bulan,
namun kini diserahkan per tiga bulan sekali.â€
“Makanya, kita harapkan Kementerian bisa
kerjasama dengan pihak koperasi untuk meminjamkan uang, sehingga ada solusi
bagi para anak-anak ini,†ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas mengapresiasi
sebanyak 11 peserta ADIK angkatan pertama yang telah diwisuda pada 2016 lalu.
Mereka selanjutnya, akan diupayakan untuk magang di Kementerian Ristek dan
Dikti, serta berpeluang diangkat jika memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
“Saya rasa dari kementerian sudah memberikan
peluang. Tetapi sekali lagi bakal ada tes masuk bagi para alumni ADIK itu.
Sehingga ini bergantung kembali kepada para lulusan ini untuk bekerja keras,â€
tutur dia.
Sementara, 11 alumni program ADIK 2012 yang
telah diwisuda, tiga orang diantaranya merupakan lulusan Jurusan Teknik Sipil
serta Ekonomi dari Universitas Samarinda, Kalimantan Timur.
Sisa delapan alumni, merupakan lulusan
Universitas Haluo Leo Kendari, dengan Jurusan
Teknik Sipil (Transportasi), Administrasi Kebijakan Kesehatan, Perencanaan
Pembangunan dan Administrasi Negara.