Untuk mendukung pasokan
energi yang cukup saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Bumi
Cenderawasih, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua bakal menyewa
genset dengan ukuran daya yang besar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas ESDM Papua
Bangun Manurung, Senin (23/1), di Jayapura.
“Kalau kami di dinas (untuk mendukung PON XX),
kita bakal antisipasi energi seperti yang dilakukan Pemda Jabar saat PON XIX
dengan melakukan sewa genset. Tentu sewa genset dengan kapasitas besar agar
pelaksanaan PON tidak terganggu,†terang dia.
Meski begitu, lanjut Bangun, program ini baru
akan berjalan di 2019 mendatang. Dimana, Dinas ESDM baru akan mengusulkan
anggaran penyewaan genset di 2018. â€Intinya kami sudah mendapat bayangan pada
penyelenggaraan PON sebelumnya. Setelah itu, di satu tahun menjelang PON kita
akan antisipasi dengan menyewa genset dari pulau Jawa,†katanya.
Meski begitu, pihaknya berharap pihak PLN
meningkatkan pasonan energi yang ada di lima klaster. Sebab, dana Pemda
diyakini belum mampu untuk melaksanakan program penambahan pasokan energi.
“Kita berharap PLN tingkatkan pasokan daya
energi, baik di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem dan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp. Karena kami sudah berapa kali sampaikan di
rapat dan mendapat respon yang positif,†kata dia.
Seirama dengan Dinas ESDM, Biro Humas dan
Protokol Setda Papua berencana kembali melakukan pemasangan baliho guna
mensosialisasikan penyelenggaraan PON XX 2020 di Bumi Cenderawasih. Hal ini
disampaikan Kepala Biro Humas dan Protkol Setda Papua Israil Ilolu kepada
wartawan, kemarin.
“Kita ingin kembali memasang baliho untuk sosialisasikan
PON. Sebab kita ingin supaya masyarakat dan semua pihak di Papua berbicara PON
sebagai bentuk dukungan moril kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan pusat
yang sementara mengupayakan pendanaannya,†terang dia.
Sebelumnya, Biro Humas dan Protokol Papua
telah melakukan pemasangan lima baliho PON yang tersebar di Kota Jayapura dan
sekitarnya. Lima baliho tersebut, dirasakan masih kurang sehingga pada tahun
ini kembali diusulkan pemasangannya.
“Intinya kita sudah menganggarkan tapi sekali
lagi kita masih harus menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2017
diterima. Kalau belum diterima tentu saja kita bisa ketahui apakah usulan
pemasangan baliho ini masuk atau tidak.â€
“Tentunya kita berharap masuk dalam
penganggaran supaya bisa benar-benar membantu bapak Gubernur dalam upaya
mensosialisasikan pelaksanaan PON di tanah ini,†ujar dia.