Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mengimbau nelayan tradisional untuk waspada saat melaut.
Menurut Sekertaris Utama BMKG Pusat Widada Sulistya, saat ini di wilayah Papua bagian selatan berpotensi mengalami gelombang tinggi.
“Seperti di Pantai Selatan pada bulan – bulan ini masih ada potensi kemungkinan putaran angin atau cyclum di sekitar Australia dan sebelah barat Merauke. Sehingga yang perlu diwaspadai adanya gelombang di wilayah selatan ini”.
Meski begitu pihaknya memprediksi gelombang tinggi tidak akan terjadi sepanjang hari. Dampaknya hanya akan terjadi bila ada pusaran angin di seputar wilayah Australia, sehingga berpotensi terjadi gelombang diatas 2 – 5 meter.
Sementara Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura Slamet Suyitno R menanggapi pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merauke yang menyatakan 42 kampung di wilayahnya,masuk kawasan rawan tsunami.
Sebetulnya, lanjut dia, daerah rawan gempa di Papua terdapat di bagian utara mulai dari Jayapura – Sorong sampai Sarmi.
“Dari data kami BMKG Merauke bukan daerah rawan gempa. Kami tidak mengerti dengan ada berita hoax yang mengatasnamakan Kepala BPBD Merauke, sehingga kami menyampaikan press release bahwa Merauke bukan wilayah rawan gempa,” tutur dia.
Menurut dia, untuk tiga bulan kedepan di wilayah Merauke akan berada dalam kondisi hujan normal. “Sehingga jika dikatakan kedepannya akan ada banjir besar di Merauke, hal itu tidak sesuai dengan data yang kami miliki,” tukasnya.
Sementara menyinggung daerah Jayapura, tambah dia, hanya wilayah tersebut yang masuk dalam daerah non zoom atau sepanjang tahun akan mengalami hujan dan tidak mendapatkan musim kemarau.