Presiden Joko Widodo memastikan setiap los
Pasar Skouw Distrik Muara Tami Kota Jayapura yang sementara dalam pengerjaan,
seluruhnya diperuntukan bagi warga (pedagang) lokal.
“Nanti los-los pasar ini diperuntukan bagi
warga lokal,” tegasnya pada peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw,
Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Selasa (9/5).
Jokowi pada kesempatan itu, juga
menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat untuk menambah
jumlah pembangunan los di lokasi pasar tersebut.
“Saya juga minta agar los-los pasarnya
ditambah. Nanti (berapa banyak) jumlahnya bapak Gubernur akan lapor ke
Menteri," seru dia.
Sementara menyinggung mengenai model
pembangunan Pasar Skouw, ia mengingatkan Menteri PU Pera agar pengerjaannya
disesuaikan dengan pasar modern masa kini. Dilain pihak, pembangunannya harus
rampung dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Sehingga pembangunan Pasar Skouw saya minta
dikerjakan siang dan malam, “ kata Jokowi.
Ia mengharapkan kehadiran Pasar Skouw dapat
membantu menunjang ekonomi warga lokal. Dengan demikian pemerintah daerah
diminta memberi pembinaan supaya barang dagangan yang dijual tak hanya dalam bentuk sembako.
“Tetapi dikembangkan tidak hanya untuk urusan
garmen, tetapi sektor lain termasuk elektronik. Sebab negara kita ini bisa
memproduksi barang-barang seperti itu”.
"Sebab saya bandingkan saat saya ke Port Moresby,
PNG beberapa waktu lau, dimana harga-harga barang di Indonesia masih lebih murah.
Baik sembako, garmen dan alat elektronik lainnya. Karenanya saya harapkan
kedepan barang-barang ini disuplai dari Pasar Skouw, sehingga hal ini bisa menjadi
peluang yang dimanfaatkan oleh rakyat Papua. Dan ini menjadi tugas bersama semua
pihak untuk membangkitkan perekonomian di daerah perbatasan,"harap dia.