Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang terletak
di kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, kini telah diresmikan
pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (9/5), yang ditandai
dengan penekanan tombol sirene.
Diresmikannya PLBN Skouw, menjadi babak baru
bagi pemerintahan Joko Widodo, dimana dalam masa kepemimpinannya, mantan
Walikota Solo ini telah meresmikan lima dari tujuh pintu lintas batas yang
sementara dan telah dibangun di seluruh Indonesia.
Dibangun dalam zona inti sebesar 10,7 hektar
dan dengan luas bangunan 4.761 meter persegi, total keseluruhan dana yang
dihabiskan untuk membangun PLBN mencapai Rp166 miliar.
“Pembangunan areal PLBN yang memakan biaya
Rp166 miliar ini meliputi bangunan utama, bangunan pemeriksaan, keberangkatan
dan kedatangan, car wash, gudang sita, jembatan timbang, koridor pejalan kaki
serta gerbang dan monumen lintas batas negara ,” kata Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono di Jayapura, Selasa (9/5), disela-sela
peresmian PLBN Skouw.
Tak hanya itu, lanjut Menteri, selain
membangun gedung PLBN yang mengusung budaya lokal Papua dengan mengadaptasi
rumah Tang Fa dan penggunaan oramen lokal, Pemerintah Pusat juga telah
membangun jalan perbatasan Papua - PNG sepanjang 1100 km dari Jayapura –
Merauke.
“Dimana pada 2016 kemarin sudah tersambung 886
kilometer dan pada 2017 ini akan terus dilaksanakan pembangunan jalan
perbatasan yang baru dari Oksibil - Ubruk sepajang 204 km. Pekerjaan ini tentu kita
harapkan tuntas 2019 mendatang,” terang diai.
Masih menurut Menteri, Pemerintah Pusat juga
telah membangun 50 unit rumah khusus bagi masyarakat perbatasan kampung Skouw
dan jumlah yang sama bagi PNS di kampung Skouwmabo Distrik Muaratami.
“Rumah ini merupakan tipe 36 yang terdiri dari
dua kamar tidur, satu kamar mandir dan ruang tamu kemudian dilengkapi jalan
lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase serta listrik,” katanya
Sementara untuk peningkatkan ekonomi di PLBN
Skouw, tambah dia, pada tahun ini akan dilakukan pembangunan tahap kedua dengan
sub inti seluas 12,2 hektar dan total luas bangunan 9.921 meter persegi, yang
meliputi pasar dan area komersial.
“Untuk pasar sndiri akan dibangun pada areal seluas 3.600
meter persegi dengan total 400 los. Namun bapak presiden dalam telah
perintahkan untuk menambah kios, sehingga akan menjalankan instruksi itu. Demikian
pula akan dibangun fasilitas sosial, umum serta pos TNI/polri maupun sistem
penyediaan air minum sebesar 40 liter per detik guna melayani sekitar 600
sambungan rumah di perbatasan,” pungkas dia.