Gubernur Papua
Lukas Enembe minta ada pengawasan ekstra diatas kapal penumpang, guna
meminimalisir segala bentuk tindakan kejahatan seperti peredaran narkoba,
minuman keras hingga seks bebas.
Hal ini
disampaikan Gubernur Lukas kepada pers, usai menumpang kapal laut KM.
Sinabung dari Biak ke Jayapura, bersama
Ketua DPRP Yunus Wonda, Anggota
DPR-RI Willem Wandik, Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak serta Bupati Biak Thomas Ondy.
Gubernur pada
kesempatan itu, terheran-heran dengan kondisi kapal laut yang dinilainya cukup
semrawut, sudah tidak sehat dan perlu mendapat perhatian khusus.
“Saya terakhir kali naik kapal penumpang pada Desember 1995, perjalanan dari Bitung ke
Jayapura. Jelas keadaan kapal masih lebih bagus dulu ketimbang sekarang”.
“Kalau model seperti sekarang saya lihat ini tidak bias dibiarkan. Apalagi saat ini banyak terlihat orang berjualan diatas
kapal dengan bebas. Kemudian banyak orang
mabuk berkeliaran bebas, lalu bekas
ludah pinang bertebaran di dinding kapal. Ini tidak bisa dibiarkan
karena kapal ini milik pemerintah,”
kata dia.
Lukas yang geram
dengan kondisi ini, mengimbau agar seluruh penumpang yang akan melakukan
perjalanan laut mesti menjaga
kebersihan dan kenyamanan, selama
menumpang diatas kapal.
“Setiap orang yang naik diatas kapal harus bersih. Tadi saya
lihat banyak kotoran dan ludah pinang, ini tidak boleh,”cetusnya.
Oleh karena itu,
dia mengimbau mesti ada jadwal rutin minimal sebulan sekali agar kapal naik dok, selanjutnya melakukan perbaikan fasilitas.
“Tak bisa setiap
hari beroperasi. Minimal ada
waktu kapal untuk naik dok supaya dibersihkan. Dengan demikian keadaan kapal
benar-benar bersih. Intinya kita harus benar-benar bertanggung jawab terhadap
moda transportasi utama ini,”terang
dia.
Gubernur menambahkan,
masalah pengamanan (security) di kapal harus lebih diutamakan dimasa mendatang, agar setiap barang yang
naik atau turun dapat ditertibkan.
Hal demikian penting
dilakukan agar terhindari dari penyalahgunaan
barang-barang terlarang,
seperti masuknya miras maupun narkoba.
Sementara itu, Mualim I PT Pelni, Jany Max Wilar mengaku menyatakan pihaknya sudah seringkali
melakukan penertiban, hanya saja para pedagang ilegal diatas kapal tidak pernah kapok
“Sebab kebanyakan
mereka juga punya tiket kapal dan menjadi penumpang. Namun ketika sudah berada diatas kapal mereka berjualan. Kami sudah tertibkan tapi masih ada saja yang berjualan,”kata dia.
Sementara Bupati
Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak yang mewakili para Bupati di Pegunungan
Tengah merasa bangga dengan kehadiran Gubernur di kapal milik Pelni tersebut. Hal itu, kata dia, melambangkan
seorang pimpinan yang mau melihat
kebawah, dengan melihat langsung kondisi masyarakat yang naik kapal.
“Karena itu, saya
berharap ada perubahan pelayanan dan pengawasan dari pihak kapal agar kedepan
bisa memberi kenyamanan kepada para penumpang,” ucap dia.
Senada
disampaikan Ketua DPRP, Yunus Wonda. Menurut dia, kehadiran Gubernur diatas kapal akan menyakinkan masyarakat akan pentingnya menjaga, memiliki dan
memberikan kenyamanan kepada penumpang lainnya diatas kapal.
Anggota
DPR- RI dari Partai Demokrat Dapil Papua, Willem Wandik pun berharap pihak pelabuhan bisa lebih
meningkatka pengawasan bagi penumpang yang akan naik kapal.
“Saya berharap kedepan tingkat pengamanan
khususnya di pelabuhan-pelabuhan
Papua sudah harus diperketat.Sehingga tingkat
kenyamanan diatas kapal bisa terjamin dan tidak ada lagi terjadi
bentuk kriminalitas,” harapnya.