Sejak era reformasi, eka prasetya pancakarsa
atau pengamalan pancasila dalam kehidupan bernegara, dinilai semakin memudar.
Hal ini disampaikan Sekda Papua Hery Dosinaen
kepada pewarta, usai menjadi inspektur upacara (irup) pada peringatan hari
lahir Pancasila, di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (1/6).
Ia mengatakan hal demikian mesti secepatnya
dipulihkan. Diantaranya memberi pemahaman melalui satu materi pembelajaran bagi
seluruh generasi muda, mulai dari anak didik bangku sekolah dasar, hingga
strata pendidikan tertinggi.
“Bagi saya harus segera diimplementasikan dan
dilaksanakan pengamalan pancasila di sekolah-sekolah. Sebab pancasila merupakan
cermin kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan teladan yang mesti
terpatri pada semua warga negara Indonesia di Papua”.
“Sebab bila tidak, maka pengamalan ini dapat
memudar dan memunculkan masalah di masa mendatang,” tutur dia.
Meski begitu, Sekda memberi nilai plus
hubungan kebhinekaan yang terjalin di provinsi ini. Dimana sejak beberapa waktu
lalu, tatanan kehidupan seluruh masyarakat di tanah Papua, berada dalam situasi
yang aman, damai dan terkendali.
“Tidak ada gesekan horizontal dan vertikal
atas nama agama, suku maupun ras. Sehingga inilah yang harus menjadi contoh
bagi negara Indonesia secara keseluruhan. Memang patut diakui, ada banyak
masalah-masalah kontemporer yang terjadi di tanah air, yang bisa kita lihat
lewat media cetak dan elektronik, namun tak terjadi di tanah ini”.
“Kemudian banyak terjadi gesekan dan kepentingan
karena ada intervensi dari pihak-pihak yang menyatakan yang lebih hebat dan
super diatas negeri ini. Namun, melalui mementum semangat kelahiran pancasila
saya ajak kita semua di Papua mari yakinkan pada dunia, bahwa kita merupakan
mempunyai kebhinekaan yang luar biasa. Kita pun hidup rukun dan damai dalam
kepemimpinan bapak gubernur,” terangnya.