Pemerintah Provinsi Papua minta dukungan
kelistrikan dan telekomunikasi, terkait dengan upaya pemberantasan korupsi di
seluruh kabupaten dan kota.
Kendati maklum dengan situasi dan kondisi
geografis Papua yang sulit, pihaknya menilai dukungan itu sangat perlu untuk
dilakukan. Sehingga penggunaan teknologi berbasis elektronik yang telah
diluncurkan, bakal mampu dijalankan secara efektif.
“Sebab kalau tidak didukung oleh jaringan
telekomunikasi yang memadai maka tentu program pemberantasan korupsi tak bakal berjalan
maksimal”.
“Demikian halnya untuk infrastruktur listrik,
dimana bidang energi ini memegang peran sentral dalam mendukung program
pemberantasan korupsi terintegrasi. Sehingga kalau ketersediaan listrik tidak
maksimal, maka dengan sendirinya program pemberantasan korupsi juga mengalami
kesulitan,” ucapnya.
Sekda mengakui, beberapa daerah di pegunungan
dan pesisir masih ada yang belum tersentuh sama sekali oleh linfrastruktur
listrik yang dikelola PLN. Sehingga pada umumnya daerah itu menggunakan listrik
melalui program swa kelola dengan memanfaatkan potensi alam yang sudah tersedia
namun sangat terbatas.
Demikian halnya untuk infrastruktur
telekomunikasi yang relatif juga masih sangat terbatas. Sehingga untuk
memanfaatkan jaringan telekomunikasi hanya dapat dilakukan di area tertentu
dengan ketersediaan jaringan yang sangat terbatas pula
“Atas dasar itulah hari ini kita melakukan
rapat yang dilaksanakan oleh KPK RI bersama Pemprov Papua dengan dihadiri semua
komponen yang memiliki kompetensi dibidang itu”.
“Sehingga kehadiran pihak PLN dan Telkom dalam
kegiatan ini, diharapkan memberi solusi terbaik, terutama dalam menjamin
ketersediaan listrik dan juga telekomunikasi memadai. Sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” tuntasnya.