Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua
mengimbau pihak aparat keamanan agar tak buru-buru melepaskan tembakan, bila
sedang berhadap dengan masyarakat dalam kondisi serta situasi apa pun.
Ketua FKUB Papua Lipiyus Biniluk mengharapkan
aparat keamanan lebih sabar dan berpikir lebih panjang sebelum mengeluarkan
tembakan, saat berhadapan dengan masyarakat. Dilain pihak, lebih mengedepankan
upaya persuasif dengan membangun komunikasi, guna mencari solusi yang baik.
“Saya rasa masyarakat di perkampungan belum
berpendidikan baik, sehingga pihak keamanan perlu lebih sabar dalam membangun
komunikasi. Dengan begitu, saya yakin peristiwa penembakan tak bakal terjadi,” ucap
Lipiyus, disela-sela peresmian Gedung Gereja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI)
Polomo Sentani, Sabtu (5/08) akhir pekan kemarin.
Lipiyus pada kesempatan itu, menyoroti insiden
penembakan di Kampung Bomi, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, yang menewaskan
satu korban jiwa. Ia pun menyesalkan tindakan itu, sebab semestinya tak perlu
jatuh korban jiwa.
“Tentunya mengenai insiden itu kami dari FKUB
sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan aparat keamanan. Sebab semestinya
hilangnya satu nyawa tidak perlu terjadi. Sebab nyawa manusia bagi Tuhan itu
sangat berarti”.
“Karenanya sekali lagi saya minta pihak
keamanan selalu memikirkan dampaknya terlebih dahulu sebelum bertindak,”
imbaunya.
Pada kesempatan itu, dirinya telah
berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah Papua untuk menanyakan sejauh mana
keterlibatan perusahaan PT. PDP dengan penembakan warga tersebut.
Pihaknya juga mengimbau pihak ketiga yang mengambil
pekerjaan di Provinsi Papua, agar berpikir memberdayakan masyarakat, tak saja
mencari untung diatas tanah ini.
Sebelumnya, empat warga Kampung Bomou, Distrik
Tigi, dilaporkan terkena tembakan peluru polisi. Warga tertembak diduga setelah
menyerang polisi yang datang ke lokasi pasca penyerangan kamp PT PDP, Selasa
(1/8).
Polisi berada di lokasi kamp pekerja PT PDP
setelah mendapat laporan mengenai adanya penyerangan oleh warga sekitar pukul
14.30 WIT. Warga diduga menyerang setelah ada penolakan pekerja proyek membantu
mengantarkan warga yang sakit.
Setiba di lokasi, polisi datang disambut penyerangan
oleh warga. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan, namun tidak
dihiraukan, sehingga bertindak tegas mengeluarkan tembakan.