Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty menilai pemberlakuan transaksi keuangan non
tunai, yang mulai aktif pada Januari 2018 mendatang, bakal maksimal dalam
pencegahan KKN.
Oleh karenanya, ia mengimbau seluruh Aparatus
Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi, untuk wajib menjalankan
transaksi non tunai tersebut.
Hal ini disampaikan, Elia Loupatty, saat
memberikan arahan pada apel pagi di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura,
Senin (14/8).
Menurut dia, jika mulai diberlakukan para
bendahara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tak bakal mengantongi uang operasional kegiatan.
Termasuk pihak-pihak yang membayar kepada pemerintah provinsi dalam bentuk
cicilan.
“Yang pasti adalah transaksi tak bisa dilakukan
secara tunai. Makanya, para ASN harus membawa kartu karena prosesnya tak terima
dana cash. Contohnya saat ini penyerahan dana bantuan sosial (Bansos ) yang
telah menggunakan non tunai. Sehingga nantinya setiap proses transaksi di Pemda
tak lagi tunai,” akunya
Sementara berkenaan dengan hal itu, Asisten
menginstruksikan badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Papua untuk menggelar rapat guna
menindakslanjut instruksi Kemendagri tersebut.
“Yang pasti hal ini harus segera dijalankan,
dimana langkah awalnya kita perlu menggelar sosialisasi transaksi keuangan
non-tunai diseluruh SKPD lingkungan pemerintah provinsi. Kemudian di kabupaten
dan kota se-Papua, supaya program in bisa berjalan sebagaimana mestinya”.
“Sebab kegiatan ini sudah dijalankan oleh Pemerintah DKI
Jakarta waktu dipimpin mantan Gubernur Basuki Cahya Purnama alias Ahok. Program
ini berjalan baik karena mendapat pengarahan dari KPK tentang pengelolaan
keuangan secara transparan dan akuntabel,” tuntasnya.