Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua berencana
menghadirkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai narasumber, untuk
mencegah serta memberantas penyelewengan dan penyalahgunaan keuangan negara,
didalam proses penyelenggaraan Pilgub maupun Pilbup 2018 mendatang.
Hal ini disampaikan Komisioer KPU Papua Bidang
Hukum dan Pengawasan, Tarwinto kepada media massa di Jayapura, Sabtu akhir
pekan kemarin.
Bila tak ada halangan, lanjut dia, sosialisasi
pencegahan korupsi di jajarannya, bakal digelar dalam bulan ini. Hanya saja,
pihak KPU saat ini tengah disibukan dengan verifikasi partai politik peserta
Pilkada yang batas waktunya berakhir di 16 Oktober mendatang.
“Yang pasti kegiatan sosialisasi ini kami
anggap penting untuk dilakukan, sehingga diharapkan jajaran KPU akan terhindari
dari perbuatan korupsi saat pelaksanaan Pilkada,” terangnya.
Menurut dia, bila tak ada halangan dalam pekan
ini KPU Papua akan melantik Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan Panitia
Pemungutan Suara (PPS). Sebelum turun ke lapangan melaksanakan tugasnya, mereka
akan lebih dahulu diberikan penguatan baik secara kelembagaan maupun
perorangan.
Sejumlah penguatan yang dilakukan, diantaranya
dengan mengundang KPK mensosialisasikan bagaimana mencegah dan menjauhi
penyelewengan keuangan negara. “Dengan begitu, kita harap nantinya tak ada PPD
maupun PPS yang berurusan dengan hukum saat penyelenggaraan Pilkada”.
“Begitu juga kepada jajaran KPU di daerah.
Tentunya akan kita undang supaya semuanya bisa terhindar dari perbuatan tercela
itu,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Tarwinto mengatakan akan
bekerja sama dengan pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua untuk
mengundang Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten dan kota yang baru
dibentuk untuk mengikuti kegiatan sosialisasi oleh pihak KPK.
Dengan begitu, baik aparatur penyelenggara
maupun pengawas Pemilu, bisa sama-sama memiliki pengutan dalam hal pencegahan
korupsi di masing-masing wilayah tugasnya.
“Tentunya tak menutup kemungkinan kepada pihak
kepolisian dan juga nanti Partai Politik maupun tim sukses pasangan calon.
Supaya nantinya semua yang terlibat dalam Pilkada, bisa menjauhi budaya
korupsi, kolusi dan nepotisme,” harapnya.