Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Papua diimbau berlomba-lomba menjemput investor, guna
meningkatkan investasi di masing-masing wilayahnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua John Way minta, bupati dan walikota untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur daerah serta gencar melakukan promosi.
“Manfaatkanlah teknologi yang ada untuk
menarik investor. Dengan demikian, kita harap investasi bisa masuk secara
besar-besaran di kabupaten dan kota,” terangnya di Jayapura, Kamis (9/11)
kemarin.
Dia mengatakan saat ini masalah infrastruktur,
keamanan dan lahan, masih menjadi kendala bagi investor untuk berinvestasi di
Papua. Disamping itu, minimnya promosi dari masing-masing Daerah juga menjadi
kendala.
Kendati begitu, tren investasi di Papua setiap
tahunnya dari penilaian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
terus meningkat. Dimana dinas tersebut mencatat hingga November 2017, sudah sebanyak
233 perusahaan yang beroperasi di Papua. Sedangkan 70 persen diantaranya
berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Senada disampaikan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Papua, Muhammad Musa'ad. Meski begitu, ia menilai kondisi
Papua saat ini diyakini belum cukup menjual dan mampu menarik minat investor
dari luar negeri.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah
kabupaten dan kota perlu terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk
menarik minat investor dalam maupun luar negeri. “Sebab tanpa prakarsa dan
upaya dari pemerintah kabupaten dan kota, niat untuk mengundang investor
menanamkan modalnya ke Papua dipastikan sulit dicapai,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe, minta
instansi terkait untuk mengembangkan komoditi yang ada untuk diekspor ke luar
negeri. Hal demikian juga bertujuan mengundang investor agar mau berinvestasi
dan menanamkan modalnya ke Papua.
“Ada banyak potensi yang bisa dijual ke investor,
diantaranya rumput laut ini. Selain itu bisa ekspor ikan karena Papua memiliki kekayaan
alam laut yang melimpah,” tuturnya.