Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua
diminta mampu menampilkan hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 secara digital
dan online kepada publik maksimal 2x24 jam.
Ketua KPU RI Arief Budiman menilai Provinsi
Papua memiliki karakteristik wilayah yang sulit sehingga cukup mustahil untuk
dapat mewujudkan hal itu.
Kendati demikian, ia minta KPU Papua untuk
mampu mewujudkannya, agar masyarakat dapat memperoleh informasi secara cepat,
tepat dan akurat, serta hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.
“Kalau KPU melakukan dengan transparan dan
memberi informasi kepada publik dengan cepat, saya yakin semua orang akan bisa
menerima hasilnya”.
“Hal ini dapat kita lihat dalam Pilkada DKI
Jakarta beberapa waktu lalu, dimana setempat menampilkan selruh hasil di TPS
dalam waktu 2x24 jam. Memang kompetsi di Papua akan berlangsung sengit. Tapi
tidak ada kemajuan tanpa kompetisi. Jadi, sesungguhnya kompetisi itu dibuat
untuk dapat hal baik bagi masyarakat,” terang Arief Budiman dalam kunjungannya
ke Jayapura, akhir pekan kemarin.
Dikatakan dia, KPU, Bawaslu dan pihak
TNI/Polri, mengambil peranan terenting dalam pelaksanaan Pilkada 2018. Sukses
tidaknya Pilkada, bergantung kepada lembaga penyelenggara itu.
Kendati demikian, harapan itu tidak bisa
digantungkan seluruhnya kepada lembaga –lembaga tersebut. Dibutuhkan dukungan
semua pihak, baik pemerintah provinsi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan media
massa agar Pilkada bisa berjalan sebagaimana mestinya.
“Untuk itu, saya harap semua pihak bisa turut
mendukung menciptakan Pilkada yang aman dan damai di negeri ini. Sebab tak
cukup hanya pihak penyelenggara yang melaksanakan. Butuh kerja sama semua unsur
untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman dalam pesta demokrasi di Papua,”
ucapnya.