Gubernur Papua Lukas Enembe minta Bupati dan
Wakil Bupati Puncak Jaya yang baru dilantik, Yuni Wonda - Deinas Geley, tak
pisah jalan tetapi, tetap akur hingga akhir masa jabatan.
“Tugas bupati itu sudah jelas, lalu wakilnya
juga demikian. Sehinggda dihadapan semua Anggota DPRD Puncak Jaya, saya
sampaikan kalian berdua tidak boleh ribut”.
“Tak boleh bupati jalan sendiri, wakilnya juga
jangan sendiri, karena akibatnya bisa membahayakan,” imbau Lukas dalam
arahannya pada Rapat Peripurna Istimewa dalam rangka serah terima jabatan dari
bupati dan wakil bupati Puncak Jaya yang lama kepada yang baru, Jumat (8/12)
pagi, di ruang sidang Kantor DPRD Puncak Jaya.
Dikatakan, menurut pengalamannya sejak
menjabat kepala pemerintahan di Provinsi Papua, hampir semua bupati di pesisir
maupun pegunungan, bermasalah dengan wakilnya. Karena itu, Lukas tegas meminta hal itu tak boleh terjadi di Puncak
Jaya.
“Bupati di Kabupaten Tolikara kemarin
bermasalah dengan wakilnya. Kemudian di Lanny Jaya juga demikian. Intinya
hampir semua bermasalah, sehingga pada kesempatan ini saya ingatkan lagi. Wajib
untuk bupati dan wakilnya rukun dan damai sampai masa pemerintahan berakhir,”
katanya.
Gubernur pada kesempatan itu mengimbau seluruh
masyarakat untuk menghargai keberadaan gereja di Kabupaten Puncak Jaya. Peran
tokoh agama pun diminta hadir dan mampu memulihkan umat di kabupaten tersebut,
pasca bentrokan Pilkada.
“Dalam negeri ini (Kabupaten Puncak Jaya
bahkan Papua), injil lebih dulu masuk. Belum ada apa-apa, tapi misionaris sudah
memberitakan injil. Makanya, saya minta tokoh agama turun memulihkan umat di
Puncak Jaya. Jangan umat dengan umat tidak baku senang lagi. Ini yang tidak
boleh,” imbaunya.
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda mengaku siap
menjalankan pelayanan pemerintahan dan pembangunan bersama wakilnya dengan baik
dan maksimal. Amanah yang diberikan masyarakat kepada dirinya dan wakil bupati,
akan dikerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai sumpah janji yang diucapkan.
Oleh karenanya, dia berharap masa pemerintahan
selama lima tahun kedepan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkompetisi
saat Pilkada. “Puncak Jaya milik kita bersama. Karenanya, saya ajak semua pihak
yang untuk bersama-sama membangun daerah ini”.
“Saya juga memohon maaf untuk kesalahan kepada
pihak lain saat kami berkampanye di Pilkada. Mari kita membangun Puncak Jaya. Lupakan
kompetisi yang terjadi kemarin dan kini saatnya kita kejar pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat diatas tanah ini,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Puncak Jaya Henock
Ibo berharap konflik Pilkada yang terjadi di Puncak Jaya beberapa waktu lalu,
tak terulang di kemudian hari. “Saya minta Pilkada yang berujung konflik
kemarin tak terjadi lagi,” imbaunya.