Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
mendorong Pemerintah kabupaten dan kota untuk mengupload atau mengunggah isi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kedalam website-nya
masing-masing.
Hal demikian guna mendukung pemerintahan yang bersih,
transparan dan terbuka kepada publik, sebagaimana yang diharapkan semua pihak.
“Sebenarnya KPK sudah bersurat kepada Pemda di Papua sejak
16 November 2017. Nah kita (sadari) mungkin di Papua butuh lima atau enam tahun
lagi (untuk semua bisa diupload secara online ke website). Tapi kita harus
mulai dari sekarang untuk dibangun fondasinya”.
“Kita harap nanti (dilakukan) bertahap dan bertambah tahun
semua kabupaten mengupload semakin rinci. Sebab Karena semakin rinci itu akan
menyelamatkan aparatur pemdanya,” terang Koordinator Supevisi Pencegahan KPK
Wilayah Papua, Maruli Tua, saat memberikan arahan pada rencana aksi pengelolaan
keuangan daerah yang pada hari kedua dihadiri Kepala Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) serta
Kepala Keuangan 14 kabupaten, Jumat (23/2), di Gedung Sasana Karya Kantor
Gubernur.
Dia mencontohkan, dampak positif dari memposting APBD pada
website pemerintah daerah. Dimana masyarakat dapat ikut memantau serta
menyoroti perencanaan pembangunan yang bakal dilaksanakan oleh pemerintah
daerah.
“Sebagai contoh di Jakarta. Pemprov mau renovasi rumah dinas
gubernur langsung jadi ramai (perdebatan di kalangan masyarakat dan elit
politik) karena akan dibangun lift. Akhirnya pemprov dapat masukan penting
(dari masyarakat),” terang dia.
Catatan lain yang tak kalah penting oleh Maruli, yakni upaya
membangun satu sistem aplikasi perencanaan, penganggaran dan pengadaan yang
terintegrasi di masing-masing pemerintah daerahnya. Hal demikian bertujuan untuk
meminimalisir potensi penyimpangan.
Kemudian membuat standar satuan harga yang nantinya
di-pergub-kan. Termasuk menyusun analisis standar biayanya.
“Sebab standar satuan harga dan analistas standar biaya, itu
menjadi bagian tak terpisahkan dari aplikasi e-planning dan e-budgeting yang
terintegrasi. Kemudian jika semuanya ini sudah sudah tersistem dengan jaringan,
maka diyakini potensi penyimpangan bisa diminimalkan,” tegasnya.