Tingkat konsumsi minyak
goreng lokal merk PHICO (Papua Home Industry Coconut Oil) yang dibuat dari buah
kelapa oleh warga Sarmi, diklaim terus mengalami peningkatan. Tingkat penjualan
PHICO di Kabupaten Sarmi pun, diklaim sudah jauh lebih tinggi dibanding minyak
hasil olahan dari sawit.
Meski tak merinci, Bupati Kabupaten Sarmi
Eduard Fonataba menilai masyarakat merespon positif keberadaan PHICO yang
dinilai higienis dan baik untuk kesehatan tubuh.
“Saya katakan minyak goreng Phico di Sarmi
sudah nomor satu. Phico ini sudah menjatuhkan (mengalahkan penjualan) minyak
goreng dari sawit yang biasa dipakai untuk konsumsi rumah tangga”.
“Ini tak lepas dari kerja keras masyarakat
yang berupaya mengemas dengan baik sehingga PHICO bisa diterima di Sarmi bahkan
kini sudah mulai dijual ke luar,” katanya.
Dia katakan, keberadaan PHICO sendiri, tak
lepas dari dorongan Pemerintah Kabupaten Sarmi kepada masyarakat pembudidaya
setempat. Dorongan dari pemerintah melalui dana yang bersumber dari APBD maupun
APBN itu, langsung memberikan efek positif terhadap penjualan PHICO.
Tak hanya itu, lanjutnya, Pemda Sarmi kini
sudah mendorong masyarakat pembudidaya untuk membuat ari mineral PHICO yang
diyakini mampu menyembuhkan sejumlah penyakit. Berikut, sabun PHICO yang dapat
dipergunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit.
“Yang pasti kami sebagai pemerintah selalu
mendorong masyarakat untuk berinovasi, dengan tujuan untuk meningatkan
kesejahteraan dan perekonomian mereka”.
“Sekali lagi kami sudah mengajak, membina
masyarakat, menguatkan dan memberdayakan dengan potensi yang ada. Sehingga mereka
bisa berkebun kemudian menghasilkan sesuatu untuk dijual. Kedepan melalui dana
desa yang bergulir ke Sarmi, maupun anggaran pemberdayaan lainnya, kita ingin
mendorong pemberian modal usaha bagi rakyat supaya mereka bisa menghasilkan
sesuatu untuk dijual,” terang dia.