Penjabat Gubernur Papua Soedarmo minta para
bupati dan walikota dapat memprioritaskan pembangunan kawasan perbatasan.
Dia juga berharap pemerintah kabupaten dan kota mampu
meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah pusat dalam menyusun
program strategis di kawasan perbatasan.
Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di
Merauke, Senin (16/4), pada pencanangan gerakan pembangunan terpadu kawasan
perbatasan (Gerbangdutas) di Kantor Bupati Kabupaten Merauke.
Gubernur menyambut positif kegiatan pencanangan Gerbangdutas
ke-4 2018, dimana Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebagai pihak
penyelenggara telah memilih Papua, khususnya Kabupaten Merauke sebagai tuan
rumah.
Pihaknya juga mengapresiasi pihak TNI/Polri serta petugas
karantina, imigrasi dan bea cukai sebagai unsur layanan lintas batas, yang
telah bersama-sama menjaga pintu depan negara kita.
“Sehingga selaku tuan rumah saya berharap melalui pencanagan
gerakan pembangunan terpada kawasan perbatasan ini, dapat mempercepat
tercapainya upaya merubah kawasan perbatasan dari beranda belakang menjadi
tepan,” ucap dia.
Soedarmo juga mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo
yang telah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan kawasan perbatasan
di Papua, dengan sebelumnya telah membangun pos lintas batas negara (PLBN)
Skouw yang megah di Kota Jayapura. Serta kini menjadi kebanggan masyarakat.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto selaku Ketua Pengarah
Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Senin petang, mencanangkan Gerakan
Pembangunan Terpadu Perbatasan di Kantor Bupati Kabupaten Merauke.
Dalam pencanangan pembangunan perbatasan tersebut, 27
Kementerian Lembaga (KL) dilaporkan mengucurkan anggaran senilai Rp21,95
triliun.
Dana sebesar itu, akan dipergunakan membiayai keperluan
pembangunan wilayah perbatasan di 13 provinsi dan 41 kabupaten/kota, yang
berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Sementara Provinsi Papua, dijatahi Rp2,5 triliun untuk
membiayai pembangunan wilayah perbatasan di enam kabupaten dan kota, dengan
perincian, Merauke sekitar Rp645 miliar, Boven Digoel Rp167 miliar, Pegunungan
Bintang Rp298 miliar, Keerom Rp122 miliar, Supiori Rp75 miliar dan Kota
Jayapura Rp107 miliar.