Pertumbuhan ekonomi Papua berdasarkan
besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan
I-2018 mencapai Rp. 52,11 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp. 39,74 triliun.
Hal demikian dikatakan Kepala BPS Papua Simon Sapary melalui
Kepala Bidang Neraca Wilayah Lintas Sektor, Eko Mardiana, di Jayapura, dalam
berita resmi statistik, Senin (7/5) di Aula Kantor BPS Papua.
Menurut dia, ekonomi Papua triwulan I-2018 tumbuh signifikan
yaitu, 28,93 persen (y-on-y). Bahkan sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh
semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha pertambangan
dan penggalian yang mencapai 74,06 persen.
“Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh komponen ekspor luar negeri yang juga tumbuh tinggi hingga 159,00
persen,” terang dia.
Dikatakan, ekonomi Papua triwulan I-2018 dibandingkan
triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi dimana tumbuh sebesar -9,42
persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha pengadaan
air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 1,61 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen impor
luar negeri yang mengingkat sebesar 4,16 persen.
“Hal ini juga dapat dilihat dari PDRB per kapita pada
triwulan I-2018 mencapai Rp15,75 juta. Angka ini meningkat cukup signifikan
dibandingkan tahun lalu di periode yang sama dengan nilai 29,66 persen,” tutur
dia.
Sebelumnya, Sekda Papua Hery Dosinaen menyambut positif
ekonomi Papua yang terus tumbuh signifikan. Kendati begitu, dia harap ekonomi
bertumbuh merata mulai dari perkotaan hingga ke kampung-kampung.
“Jangan sampai ada kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara
wilayah perkotaan maupun di kampung-kampung. Karenanya, harus lah pembangunan
itu dilakukan secara merata, mulai dari perkotaan hingga ke kampung”.
“Untuk itu, saya imbau kepala daerah dan seluruh pemangku kepentingan
turut menunjang program pertumbuhan ekonomi dimasing-masing wilayahnya. Namun
sekali lagi dilakukan merata antara perkotaan dan perkampungan. Jangan sampai
pembangunan hanya berpusat di kota,” imbau dia.