Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Provinsi Papua mengutuk keras aksi terorisme di tiga gereja Kota Surabaya Surabaya
pada Minggu (13/5) pagi, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Kami (FKUB) bersama banyak unsur (agama) lain di Papua mengutuk
aksi terorisme itu”.
“Apalagi peristiwa pengemboman tiga gereja di Surabaya ini
amat mengejutkan dan menyedihkan, sebab dilakukan saat kaum kristiani sedang
beribadah,” terang Wakil Ketua FKUB Papua Uskup Leo Labaladjar, yang didampingi
para pemuka agama, saat memberikan pernyataan sikap, Senin (14/5) petang, di
Jayapura.
Leo sepakat dengan Presiden yang baru-baru ini menyerukan
perlawanan terhadap terorisme. Presiden bahkan telah memerintahkan memberantas
semua unsur terorisme, radikalisme serta semua hal yang bertentangan dengan
kelompok radikal.
“Malahan Presiden sudah meminta agar pihak kepolisian segera
mencari hingga ke akar-akarnya dan memberantas habis kelompok itu”.
“Sehingga untuk wujudkan hal itu, kami serukan kepada
petugas keamanan supaya terorisme dan kelompok radikal ini mudah-mudahan bisa
dicegah sebelum terjadi di Papua. Karena itu, bertentangan dengan cita-cita
kami para pemuka agama di tanah ini, yang sudah bertekad membangun Papua tanah
damai,” harap dia.
Pada kesempatan itu, Leo juga mengimbau para pimpinan agama
dimana pun berada agar menyampaikan ajaran yang positif dan tak membangkitkan
kebencian. Dilain pihak, memainkan peran untuk mendidik serta mengajarkan
tafsiran yang menyejukkan, saling menghargai dan cinta akan kedamaian.
“Hendaknya mengajarkan hal yang baik terhadap sesama.
Intinya tidak mengkotbahkan atau mendakwahkan hal yang hanya membangkitkan mengakibatkan
permusuhan. Sebaiknya hal semacam ini dihentikan oleh para pemimpin agama”.
“Karena kita tahu (saat ini) masih ada pengajar, pengkotbah
dan pendakwa agama yang sifatnya menghasut umat supaya memusuhi agama lain.
Sehingga diharapkan agar dihindari,” imbau Leo.