Jayapura-Penjabat Gubernur Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si menegaskan hasil seleksi CPNS Formasi
Tahun 2005 yang diumumkan melalui media massa kemarin, sudah melalui prosedur ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan untuk penilain seleksi, dilakukan secara obyektif dengan pengawasan ketat dari Gubernur dan Bupati/Walikota se-Papua, Bawasda beserta Badan
Kepegawaian Nasional (BKN). Sehingga, katanya, para CPNS yang lulus kali ini merupakan lulusan yang benar-benar mencapai prestasi akademik.
Terkait dengan itu, pihaknya menghimbau bagi para peserta yang belum mendapatkan kesempatan pada penerimaan kali ini, untuk menerima dengan lapang dada dan tidak terlalu kecewa. Karena direncanakan pada Bulan Juli 2006 mendatang, pemerintah akan kembali menggelar rekruitmen CPNS
Formasi Tahun 2006.
"Jadi seleksi penerimaan CPNS kemarin itu, sudah sesuai prosedur melalui seleksi yang objektif dimana dilakukan ujian akademik dan tes psikologi bagi lulusan perguruan tinggi. Sedangkan penilaiannya dilakukan secara objektif dengan pengawasan yang sangat ketat baik dari Gubernur dan para Bupati se-Papua, Bawasda dan oleh BKN. Jadi pengawas dari Pusat juga ikut memproses hasil-hasil itu, jadi
mereka-mereka yang lulus ini adalah lulusan CPNS yang memang betul-betul mencapai prestasi akademik.
Kemudian bagi mereka yang tidak lulus, untuk berbesar hati dan menerima dengan lapang dan dan tidak terlalu kecewa. Karena kita juga tidak hanya menerima dari umum, kita juga menerima yang dari honorer, serta masih ada kesempatan bagi mereka, karena pada tahun ini juga mungkin disekitar Juli -
Oktober 2006, kita sudah ada pembicaraan dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN), untuk menggelat penerimaan formasi CPNS Tahun 2006 di Papua," katanya kepada wartawan usai melakukan peletakan batu pertama, renovasi pembangunan Gedung Gereja GKI Eklesia di Makodam
Lama, Paldam Jayapura, Minggu (23/4) pagi.
Selain itu dikatakan, bahwa dalam perekrutan kali ini, Pemerintah Provinsi Papua memberikan porsi lebih
kepada orang asli Papua, yaitu dengan perbandingan 70 persen untuk orang asli Papua dan 30 persen untuk pendatang, walaupun kenyataannya ditemui bahwa sangat kurang terdapat tenaga-tenaga yang strategis dalam penerimaan kali ini. Namun, yang terpenting, katanya, pemberian porsi 70 - 30 untuk orang asli Papua seperti permintaan masyarakat yang diamanatkan dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus bagi Papua, telah dipenuhi secara konsekuen oleh Pemerintah Daerah.
Situmorang mengakui, ada sekian banyak para lulusan perguruan tinggi dan SLTA saat ini yang masih menjadi pengangguran dan tidak mempunyai pekerjaan tetap. Namun, demikian ungkapnya, Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Papua kedepan, akan berupaya menciptakan lapangan kerja, baik melalui penerimaan CPNS pada bulan Juli 2006 mendatang maupun
penerimaan melalui sector swasta. Karena, komitmen pemerintah kedepan adalah berupaya menurunkan angka pengangguran dan berupaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat, baik dari sector swasta dan pemerintahan. Hal demikian, bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat kedepan.
"Saya tahu, memang untuk sekarang ada banyak para lulusan-lulusan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah yang masih menganggur dan tidak punya pekerjaan tetap. Sehingga kita akan beri perhatian, baik melalui melalui penerimaan CPNS bulan Juli 2006 nanti yang didukung dengan adanya
penambahan formasi khusus untuk CPNS Papua. Tetapi kita juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Papua untuk menghidupkan dan mendorong agar sector-sektor swasta juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat, dalam upaya menekan angka pengangguran untuk mensejahterahkan masyarakat kedepan," ucapnya yakin.**