Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diminta
ikut andil dalam membantu kekurangan air yang terjadi di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Jayapura saat ini.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Jayapura,
Anggiat Sitomorang, saat ini pasokan air di RSUD Jayapura sangat kurang dan
terkadang habis begitu saja. Karenanya PDAM diminta untuk ikut campur tangan
supaya kebutuhan pasokan air di RSUD Jayapura tetap terpenuhi.
“Sebab untuk saat ini bagi kami di RSUD Jayapura masih
sangat susah sekali untuk membenahi bak penampungan yang ada. Bahkan butuh
waktu yang cukup lama kedepan, tetapi kita pastikan pada bulan September 2018
diharapkan semua sudah bisa diatasi dengan baik,” terang dia di Jayapura,
kemarin.
Dikatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Papua terus berupaya
memastikan ketersedian air di RSUD Jayapura agar bisa teratasi dengan baik. Dia
mengakui ada banyak keluhan dari para pasien yang merasa terganggu dengan
kekurangan air saat hendak berobat di rumah sakit milik pemerintah daerah
tersebut.
“Kita akui memang ketersedian air di RSUD Jayapura kurang.
Dan kini menjadi keluhan dari para pasien. Namun kita tetap berusaha yang
terbaik. Kita pun sudah berkoordinasi dengan PDAM pastinya untuk membantu
melihat kondisi pasokkan air di RSUD Jayapura ini.”
“Memang juga ada banyak pipa yang bocor diatas penampungan
kami. Makanya kita minta PDAM untuk membantu dalam hal melakukan perbaikkan
pipa-pia yang bocor tersebut. Syukurnya PDAM sendiri sudah melakukan tinjau kesana,”
aku dia.
Sementara bicara anggaran terkait perbaikan pipa-pipa air yang
bocor, Anggiat mengaku akan dibahas dalam APBD Perubahan 2018.
“Sebab masalah yang ada di rumah sakit ini bukan pasokkan
air saja. Ada banyak permasalahan di RSUD Jayapura yang perlu diselesaikan dan
penjabat Gubernur sudah tekankan agar semua kebutuhan di RSUD Jayapura ini bisa
diatasi baik. Dan salah satunya pasokkan air itu harus terjamin disana,” pungkasnya.