Dinas Kesehatan Provinsi Papua
mengapresiasi dukungan para tokoh adat dan agama yang ikut bersama-sama
pemerintah memerangi penyakit campak dan rubella.
“Sebab memang untuk mengatasi penyait ini harus melakukan
imunisasi sejak dini guna melindungi seluruh anak-anak, baik di wilayah
perkotaan maupun perkampungan.”
“Sehingga peran para tokoh adat dan agama untuk mendukung
lebih satu juta anak di seluruh pelosok Papua untuk menjadi target imunisasi
pencegahan penyakit campak dan rubella, sangat kita sambut baik,” terang Kepala
Dinas Kesehatan Papua Aloysiu Giay, di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, seluruh jajaran pemerintahan akan dikerahkan
untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi campak dan rubella. Dimana pemberian
imunisasi, akan dilakukan pada 380 Puskesmas serta seluruh Posyandu dan TK/PAUD
di Papua.
Tak ketinggalan pemberian imunisasi akan menyasar ke 2.547
SD/MI, 672 SMP/MTs dan 13 Sekolah Luar Biasa.
Sebelumnya, para pemuka agama dan adat di Tanah Papua hari Senin (09/07) lalu menyatakan siap
mendukung imunisasi Campak dan Rubella, dimana imunisasi massal MR akan
dilaksanakan gratis pada 1 Agustus sampai dengan 31 September 2018
mendatang.
Pernyataaan dukungan disampaikan dalam Pertemuan Pimpinan
Agama, Adat dan Mitra Strategis dalam mendukung imunisasi massal MR yang
dihadiri oleh Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Papua, Haji Toni Wanggai, Keuskupan
Jayapura, Pastor Aventinus Jenaru dan Ketua I Dewan Adat, Weynand Watory.
Sementara sekitar satu juta anak usia sembilan bulan sampai
kurang dari 15 tahun akan menjadi sasaran vaksin Campak dan Rubella di propinsi
Papua. Hampir seluruh kabupaten di Provinsi Papua sebelumnya dinyatakan sebagai
daerah yang rentan resiko dan atau sangat rentan resiko, karena faktor akses
yang terbatas.
Oleh karenanya, kampanye Imunisasi campak dan rubella di
Papua ini merupakan bagian dari program nasional di 28 propinsi diluar pulau
Jawa, yang menyasar sekitar 32 juta anak.
Ketua I Dewan Adat Papua, Weynand Watory, menyatakan akan
menghimbau seluruh lapisan masyarakat adat di Papua untuk berperan aktif
mensosialisasikan imunisasi massal dan memastikan setiap anak di komunitas
masing-masing mengikuti imunisasi untuk penyelamatan manusia asli Papua.