Dinas Sosial, Catatan Sipil dan
Kependudukan Provinsi Papua mengklaim telah berhasil menerbitkan 1.000 e-KTP
saat menurunkan tim dan teknisi dari Dindukcapil Pemkot Jayapura, Pemkab
Jayapura dan Pemkab Nabire.
Tak hanya itu, tim juga berhasil menerbitkan 3.000 s/d 4.000
kartu Keluarga, termasuk menerbitkan akte kelahiran bagi anak-anak sekolah yang
memasuki tahum ajaran baru.
“Bahkan kami membantu menerbitkan surat keterangan (Suket)
bagi para bakal calon legislatif (Bacaleg) dari 16 Parpol yang mendaftar di KPU
setempat.”
“Ini karena kita berhasil jemput bola dan membenahi
manajemen pelayanan perekaman e-KTP, terutama di masing-masing, sekaligus
memperbaiki peralatan yang rusak seperti server dan lain-lain, guna mendapatkan
kembali peralatan yang sebelumnya dibawa lari,” terang Kepala Dinas Sosial,
Catatan Sipil dan Kependudukan Provinsi
Papua Ribka Haluk di Jayapura, kemarin.
Dia pastikan, saat ini pelayanan perekaman e-KTP di tiga
kabupaten wilayah adat La Pago, yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai, yang sempat
terhenti (0 persen perekaman) selama empat
tahun terakhir, kini telah normal kembali.
Masyarakat pun dalam perekaman e-KTP kali ini masyarakat
sangat antusias menunggu giliran yang
dimulai pukul 08.00-16.00 Wit.
Tak hanya itu, kembali memberikan pelatihan kepada teknisi,
operator dan tenaga administratif di
Disdukcapil Dogiyai, Deiyai dan Paniai, dengan harapan kedepannya mereka
mampu melanjutkan pelayanan perekaman e-KTP.
“Sebab kalau dilihat kemarin hambatan perekaman hanya ada
dua faktor, khususnya di 3 Kabupaten
di wilayah adat La Pago. Pertama,
masalah manajemen kepemimpinan dimana terdapat dualisme jabatan Kepala
Disdukcapil di tiga kabupaten itu.”
“Pada akhirnya hal demikian menyebabkan pro dan kontra sehingga berimbas pada pelayanan
tak maksimal,” terang dia
Sementara hambatan kedua,
yakni kecenderungan para Kepala Disdukcapil di 3 Kabupaten membawa semua
peralatan perekaman e-KTP saat di dimutasi pada jabatan lain atau non job.
“Bahkan ada yang kemudian melakukan aksi pemalangan kantor dan lain-lain. Hal
ini menyebabkan masyarakat tak melakukan perekaman e-KTP secara maksimal,”
tuntasnya.