Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Provini Papua memastikan proyek pembangunan jembatan
Holtekamp-Jayapura bakal rampung pada akhir tahun ini, berkenaan dengan
keinginan Presiden Joko Widodo yang bakal meresmikan penggunaannya pada
Desember mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas PUPR Papua
Djuli Mambaya di Jayapura, Jumat (20/7) petang.
Menurut dia, proyek pembangunan jembatan
Holtekamp - Jayapura tahun baru-baru ini diputuskan kembali dilanjutkan setelah
dilakukan penandatangan kontrak antara Dinas PUPR Provinsi Papua dengan PT.PP
(Persero) Tbk selaku pemenang tender.
“Sehingga dengan adanya penandatangan kontrak
kerja ini dengan pihak ketiga maka proyek pembangunan jembatan
Holtekamp-Jayapura akan langsung dikerjakan.”
“Pemenang tender proyek pembangunan jembatan
Holtekamp-Jayapura, adalah PT.PP yang segera bekerja usai penandatanganan
kontrak ini,” terang dia
Masih dikatakan, proyek pembangunan jembatan
Holtekamp - Jayapura tahun ini merupakan pekerjaan lanjutan dari tahun lalu.
Dimana pemenang tender sebelumnya adalah perusahaan yang sama (PT.PP), sehingga
dengan demikian terjadi efisiensi dalam pekerjaannya, sebab sebagian material
dan peralatan kerja masih standby di lapangan.
“Sebab kalau yang menang perusahaan lain maka
tentu akan ada mobilisasi peralatan dan lainnya. Tentu ini akan menambah biaya
lagi. Untungnya pemenang tender adalah perusahaan yang melaksanakan pekerjaan
sejak tahun kemarin,” tuturnya.
Sementara ditanya mengenai nilai alokasi anggaran
untuk pembangunan jembatan tersebut, Djuli mengaku sebesar Rp200 miliar. “Dan
yang utama lanjutan pekerjaan ini boleh berjalan karena sudah ada kejelasan
dari Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo beberapa waktu lalu,” terangnya.
Sekedar diketahui panjang jembatan utama Holtekamp
– Jayapura mencapai 400 meter dengan jembatan pendekat sepanjang 332 meter,
terdiri dari 33 meter jembatan pendekat arah Hamadi dan 299 meter arah
Holtekamp.
Sementara untuk Konsorsium yang melaksanakan
pembangunan jembatan ini adalah PT Pembangunan Perumahan (PT.PP), PT Hutama
Karya, dan PT Nindya Karya.