Pemerintah Provinsi Papua
melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menggelar ujian kenaikan pangkat
penyesuaian ijasah bagi aparatur sipil negara kabupaten dan kota.
Dalam ujian yang diselenggarakan di Aula
Kantor BKD Papua tersebut, Jumat (31/8) pagi, diikuti 286 ASN, yang terbagi
atas 120 orang dari provinsi serta 166 dari kabupaten/kota. Sementara untuk
kualifikasi pendidikan, terbagi atas 10 orang pasca sarjana, 154 orang sarjana,
Diploma/III 21 orang, SLTA 99 orang dan SMP 2 orang.
Penjabat Gubernur Papua Soedarmo dalam
sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Badan BKD Papua, Helen Ronsumbre,
disela-sela kegiatan itu mengharapkan kepada peserta ujian agar dapat
bersungguh-sungguh mengerjakan soal ujian tertulis tersebut.
Sebab ujian itu bukan hanya sekedar
formalitas, tetapi merupakan penyaringan kualitas aparatur di Provinsi Papua.
“Makanya pada pelaksanaan ujian kali ini, saya
minta keseriusan saudara untuk bisa mengkuti dengan semaksimal mungkin.
Sehingga hasil yang dicapai akan lebih maksimal. Sebab pelaksanaan ujian
kenaikan pangkat penyesuaian ijazah ini, dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku,” ucap dia.
Dia tambahkan, kendati banyak yang mengikuti
pelaksanaan ujian, namun tak semua dijamin lulus dan bisa diusulkan kenaikan
pangkatnya. Hal demikian hanya dapat dilakukan bila formasi mengijinkan.
“Yang dimaksud formasi mengijinkan adalah bagi
aparatur sipil negara yang memiliki ijazah dan lulus pada ujian penyesuain
kenaikan pangkat maupun pendidikan, dengan disesuaikan pada bidang tugas yang
dimilikinya.”
“Contoh seorang ASN Dinas Kesehatan Provinsi
Papua yang memperoleh pendidikan sarjana ilmu pemerintahan. Nah, ASN itu bisa
ikut ujian penyesuain ijazah tetapi tidak dapat diusulkan kenaikan pangkat
penyesuaiannya. Yang bersangkutan mesti pindah ke instansi yang tupoksi
tugasnya berhubungan dengan pendidikan dimiliki barulah usulan penyesuaian
kenaikan pangkat diproses,” tegasnya.
Ketua Panitia Ujian Kenaikan Pangkat
Penyesuaian Ijasah di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Akon Yarangga
berharap para peserta bisa berkompetisi dengan baik dalam ujian tertulis.
“Sebab tak semua dapat terakomodir dalam kenaikan pangkat, dimana nilai
tertinggi yang bakal diambil. Belum lagi menyesuaikan dengan formasi yang ada,”
pungkasnya.