Gubernur Papua Lukas Enembe
menyebut potensi sagu dan kopi bumi cenderawasih masih sangat melimpah, namun
butuh sumber daya manusia (SDM) memadai serta ahli untuk dapat
mengembangkannya.
“Perlu diakui bahwa SDM kita memang rendah.
Kita tidak mampu mengelola potensi yang ada karena tak memiliki orang-orang
yang punya keahlian dibidang ini.”
“Makanya, dalam mewujudkan pengembangan sagu
dan kopi ini, perlu didukung kualitas sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga upaya Pemerintah Provinsi Papua untuk mendorong pembangunan sektor
ekonomi maupun potensi yang ada, dapat berjalan sesuai harapan,” terang
Gubernur Papua Lukas Enembe, usai menerima kunjungan Dewan
Ketahanan Nasional (Wantanas), Senin (24/9), di ruang kerjanya.
Dikatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Papua
mendorong pengembangan sagu dan kopi, untuk meningkatkan sektor perekonomian
masyarakat. Hanya saja, untuk pengembangannya dibutuhkan tenaga pemikir.
Dengan demikian, dia berharap potensi kopi dan
sagu yang ada di Papua, mampu mensejahterahkan masyarakat. “Sebab sagu juga merupakan
kebutuhan pokok masyarakat Papua.”
Sekda Papua Hery Dosinaen, menilai kunjungan
dewan ketahanan nasional ke Papua untuk melihat potensi potensi alam yang ada.
Potensi itu kemudian diharapkan dapat dikembangkan
untuk menjadi ketahanan pangan bagi masyarakat Papua secara khusus, dan masyarakat
indonesia secara umum.
“Makanya, kita harapkan agar kopi dan sagu Papua
bisa menjadi perhatian dari Wantanas untuk dapat dikembangkan,” terang Hery.
Dia berharap, agar kopi dan sagu dapat
didorong oleh pemda kabupaten dan kota serta organisasi perangkat daerah yang
tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
“Saat ini ada kunjungan kementerian terkait serta
para pengusaha. Kita harap kehadiran mereka lewat Wantanas dapat mempresentasikan
apa yang telah dilakukan untuk selanjutnya bisa dikembangkan di Papua,”
pungkasnya.