Seluruh kepala daerah di Papua, baik
Gubernur dan para bupati/walikota telah bersepakat menolak perekrutan IPDN dan
CPNS online 2018 serta mendorong pengangkatan Honorer Kategori dua (K2).
Kesepakatan ini rencananya akan disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe bersama bupati
dan walikota ke Jakarta kepada Presiden Jokowi. Dengan harapan, aspirasi itu
bisa segera dijawab oleh kepala negara.
“Makanya saya minta setiap kepala daerah dan BKD untuk
segera mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Sehingga apa yang menjadi
keinginan pemerintah dan masyarakat Papua bisa segera dijawab oleh Presiden”.
“Yang pasti semua sudah bersepakat dan satu suara untuk hal
ini. Karena permasalahan yang dihadapi terkait CPNS sama di setiap daerah di
Papua," ujar Enembe di hadapan bupati/walikota dan kepala BKD
kabupaten/kota, di Jayapura, Selasa (25/9).
Menurut Lukas, paling lambat Senin atau Selasa pekan, dirinya
akan memimpin rombongan ke Jakarta bersama para bupati dan walikota untuk bertemu
presiden.
“Untuk isi surat pernyataan sementara yang sudah tertuang
dan ditandatangani oleh gubernur, ketua MRP, ketua DPRD dan 29 kepala daerah. Hanya
nanti akan dimatangkan kembali lagi sebelum diserahkan secara resmi ke
presiden,” ucap dia.
Sementara, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, meminta seluruh
kepala daerah untuk komitmen soal penerimaan CPNS 2018 di Papua, mengingat
kebijakan pusat untuk Papua tidak sepenuhnya berpihak kepada orang asli Papua.
“Saya minta kepala daerah yang tidak hadir hari ini bisa
diberitahukan lewat radiogram resmi. Supayaapa yang sudah disepakati bisa
diterima dan dijawab oleh Presiden Jokowi,” harap dia.