Pemerintah Provinsi Papua dalam waktu dekat
bakal melakukan survei guna mengetahui capaian hasil pembangunan 2013-2018 di
seluruh bumi cenderawasih.
Menurut Kepala Badan Perencana Pembangunan Dan Daerah
(Bappeda) Provinsi Papua, Muh. Musa’ad, survei terhadap hasil pembangunan
periode lima tahun sebelumnya itu itu, bakal menjadi dasar penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018 – 2022.
Hal itu disampaikan Musa’ad, Kamis (27/9)
petang di Jayapura.
Menurut dia, rencananya penyusunan RPJMD 2018 – 2023, tak
hanya dilakukan di Kota Jayapura. Melainkan terjadi pada lima titik. Penyusunan
pun akan dilakukan seperti sebuah diskusi, diantara pemerintah bersama pihak
terkait.
Tak sampai disitu, pemerintah provinsi juga bakal melakukan
evaluasi terhadap sejumlah program kerja yang telah dikerjakan pada 2013 - 2018.
“Semua program akan kita evaluasi. Diantaranya, program Gerakan
Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Rakyat (Gerbangmas Hasrat) Papua,
Program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek), Kartu
Papua Sehat (KPS) dan perumahan.”
“Semua akan kita evaluasi termasuk juga pembagian dana otsus
sesuai dengan arahan gubernur,” ucapnya.
Menurutnya, hasil capaian program Gerbangmas Hasrat Papua
sebenarnya dinilai sudah mampu memberikan jaminan 100 hari kehidupan, baik di
perkampungan maupun distrik. Masyarakat di klaim sudah mendapat pelayanan yang
lebih baik melalui program itu.
Sedangkan untuk sektor pendidikan, dinilainya sudah menunjukkan
hasil yang positif, seperti di Kabupaten Lanny Jaya, dimana program Gerbangmas
Hasrat Papua masuk sampai ke tingkat sekolah PAUD.
“Yang pasti program Gerbangmas Hasrat Papua, pada tahun ini
pemerintah provinsi alokasikan anggaran senilai Rp300 miliar bagi 15 kabupaten.”
“Dari 15 daerah itu, pihak pemerintah kabupaten lah yang
langsung mengelola anggaran Gerbangmas Hasrat Papua,” akunya.